Keputusan Kontroversial Fans Dortmund Terhadap Sponsor Digadang Ada Keterkaitannya Dengan Produsen Senjata

Tahun ini Rheinmetall, produsen amunisi terbesar di dunia, berharap dapat mencetak rekor penjualan grup sekitar 10 miliar euro atau 11,1 miliar dolar Perdagangan terbantu oleh konflik di Ukraina dan tempat lain.

Pada bulan Februari, perusahaan mengumumkan bahwa sedang membangun pabrik baru di tempat yang ada di Unterluess, Jerman utara. Pabrik ini akan dapat memproduksi 200.000 peluru artileri, 1.900 ton bahan peledak, mungkin juga mesin roket dan hulu ledak setiap tahun. 

Perusahaan tersebut, yang didirikan pada tahun 1889 sebagai "Rheinische Metallwaaren- und Maschinenfabrik Actiengesellschaft," adalah salah satu produsen senjata terbesar di Jerman selama kedua Perang Dunia. Selama Perang Dunia II, perusahaan tersebut menggunakan tenaga kerja paksa.

Menurut Sudtribune, berita mengenai sponsor Rheinmetall dengan Dortmund datang sebagai "kejutan". Mereka juga menyatakan bahwa perwakilan penggemar tidak diajak berbicara selama negosiasi.

Kelompok tersebut menyatakan, “Dampak negatif pada penggemar secara sadar diperhitungkan.” "Waktu (pengumuman) menunjukkan reaksi terhadap keputusan kontroversial yang dimaksudkan untuk dibayangi oleh pelaporan tentang final Liga Champions."

Sudtribune meminta semua penggemar Dortmund yang akan bermain melawan Eintracht Frankfurt di kandang hari Sabtu untuk menyatakan persetujuan mereka terhadap kesepakatan tersebut.

Sudtribune menyatakan, "Harap menyiapkan tanda atau spanduk yang dapat anda gunakan untuk menyampaikan kritik Anda pada awal babak kedua." 

Penyelenggara petisi terhadap kesepakatan mengatakan mereka akan berunjuk rasa di luar stadion dengan membawa tank yang dihias dengan warna Dortmund dan seorang aktivis yang berpakaian seperti kepala eksekutif Rheinmetall Armin Papperger. Mereka bermaksud memajang tanda-tanda di sekitar stadion dan membagikan brosur.

Kesepakatan tersebut sebelumnya didukung oleh ketua Dortmund Hans-Joachim Watzke.

Watzke menyatakan, "Kita harus menghadapi kenormalan baru ini ketika kita melihat bagaimana kebebasan dipertahankan di Eropa setiap harinya."