Sukses

Cerita Pelatih Hendra Basir Sempat Salah Sangka dengan Usia Veddriq Leonardo, Tertipu Tampangnya

Veddriq sempat dikira Hendra usianya sudah tua saat perjumpaan pertama kali di Pra PON 2015.

Liputan6.com, Jakarta- Atlet panjat tebing Veddriq Leonardo menjadi pahlawan Indonesia di Olimpiade 2024 di tengah lesunya prestasi bulu tangkis sebagai langganan pendulang medali emas. Veddriq membuka keran medali emas untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024.

Pemuda 27 tahun itu merebut emas di panjat tebing speed putra. Veddria menaklukkan wakil China Wu Peng dalam laga final nomor speed putra yang digelar di Le Bourget Sport Climbing Venue. Veddriq finis dengan catatan waktu 4,75 detik, sedang lawannya terpaut tipis dengan torehan 4,77 detik.

Sukses Veddriq ini kemudian diikuti atlet angkat besi Rizki Juniansyah yang mempersembahkan emas kedua untuk kontingen Indonesia. Prestasi ini menyamai pencapaian terbaik Indonesia di Olimpiade 1992 dengan dua keping medali emas.

Veddriq juga menorehkan sejarah sebagai atlet Indonesia pertama di luar cabor bulu tangkis yang bisa meraih emas. Sebelumnya delapan medali emas Indonesia di Olimpiade cuma didapat dari bulu tangkis setelah dibuka oleh Susy Susanti pada 1992.

Jauh sebelum sukses di Olimpiade 2024, Veddriq harus melalui jalan berliku. Bahkan pelatih timnas panjat tebing Hendra Basir sempat salah sangka dengan usia Veddriq pada perjumpaan pertamanya. Hendra tertipu wajah Veddriq yang tampangnya kelihatan tua. Akibatnya Hendra Basir sempat tak melirik Veddriq karena memang lebih mengutamakan atlet yang usianya masih muda.

Hendra pertama kali jumpa dengan Veddriq saat Pra PON 2015. Ketika itu sebenarnya Hendra sudah melihat kehebatan Veddriq tapi belum dilirik karena dianggap usianya sudah tua. Baru dua tahun kemudian dia berkesempatan mendapat penjelasan langsung dari Veddriq soal usia aslinya. Hendra langsung menariknya ke timnas panjat tebing Indonesia.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Kata Hendra Basir Soal Pertemuan Pertama dengan Veddriq

"Kami tim pelatih pertama kali melihat Veddriq, kalau saya pribadi, pas Pra PON 2015. Saya masih jadi pelatih DKI Jakarta. Dia membela Kalbar. Veddriq ketika itu ikut di zona neraka yang banyak atlet-atlet unggulan disitu. Ngobrol dengan atlet saya Aspar Jaelolo. Saya bilang anak ini bagus cuma kayanya sudah tua. Dua tahun berlalu saya sudah di timnas ada kejurnas di Yogyakarta, tanpa sengaja saya ketemu di tribun saat itu dia baru dapat perunggu. Saya tanya umur berapa ternyata 19 berarti 2015 itu baru 17 tahun. Tapi memang tampangnya keliatan tua gitu ya. Jadi gak masuk radar ya karena prioritasnya atlet usia dini," ungkap Hendra.

"Akhirnya saya minta binpres dia jadi atlet sparring partner untuk persiapan Asian Games 2018 di Palembang. Disitulah awal mula Veddriq bergabung dengan tim. Perjalanannya lumayan panjanglah setelah dari situ."

3 dari 3 halaman

Tak Sulit Melatih Veddriq Leonardo

Duet Hendra dan Veddriq akhirnya mampu mempersembahkan emas di Olimpiade 2024. Hendra merasa tak terlalu sulit menangani Veddriq. Pasalnya Veddriq punya kelebihan sendiri.

"Dia pembawaannya tenang. Di Olimpiade kemarin biasa kode saya fokus dan tenang tapi kemarin dipertandingan itu cuma bilang fokus aja karena dia sudah tenang jadi buat apa saya tenangin karena dia sudah tenang," tutur Hendra.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.