Sukses

Berkekuatan 8 Atlet, Kontingen Pengungsi Siap Bersaing di Paralimpiade 2024

Kontingen pengungsi akan beranggotakan delapan atlet pada Paralimpiade 2024. Mereka mendapat perlakuan sama seperti negara-negara peserta lainnya.

Liputan6.com, Jakarta Paralimpiade 2024 di Paris sudah resmi dibuka pada 28 Agustus 2024. Event empat tahunan untuk atlet penyandang disabilitas itu juga kembali akan diikuti kontingen pengungsi atau refugee untuk ketiga kalinya.

Kontingen pengungsi pertama kali debut di Paralimpiade pada tahun 2016 di Rio de Janeiro. Ketika itu atletnya cuma dua orang saja. Jumlah atlet kontingen pengungsi di Paralimpiade 2020 meningkat menjadi enam.

Sedangkan untuk Paralimpiade 2024, kontingen pengungsi akan beranggotakan delapan atlet dan satu pemandu pelari. Mereka mewakili lebih dari 120 juta orang yang mengungsi secara paksa di seluruh dunia.

Para atlet kontingen pengungsi ini bermarkas di enam negara dan akan bertanding dalam enam cabang olahraga yakni Para Atletik, Para Angkat Besi, Para Tenis Meja, Para Taekwondo, Triatlon Para, dan Anggar Kursi Roda.

Meski berstatus kontingen pengungsi, ke delapan atlet ini tetap mendapat perlakuan sama seperti negara-negara lain. Mereka bahkan juga didukung oleh perusahaan apparel bergengsi. Brand asal Jepang, Asics, yang menyediakan seragam olahraga dan sepatu kepada tim refugees.

Seragam olahraga tersebut menampilkan desain "Yagasuri”, yang diambil dari pola tradisi Jepang untuk melambangkan tekad dan kekuatan, serta menggabungkan warna lambang IPC yaitu: merah, biru, dan hijau. Seragam olahraga ini berbahan ringan dengan daya serap air yang luar biasa dan cepat kering.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Perjuangan Menginspirasi

Tim refugees terdiri dari para atlet yang berhasil mengatasi tantangan ekstrem untuk berkompetisi di Paralimpiade Paris 2024 serta menjadi tim pertama yang menuju upacara pembukaan di Place de la Concorde pada tanggal 28 Agustus 2024 ini.

“Kami merasa terhormat untuk mendukung Tim Refugees Paralympic. Melihat para atlet ini beraksi di Paralimpiade Paris 2024 akan memberi dunia mimpi dan harapan besar serta menginspirasi kita untuk berpikir tentang seperti apa seharusnya masyarakat yang benar-benar saling bersimbiosis," kata Yasuhito Hirota, Ketua dan CEO, Direktur Perwakilan Asics Corporation kepada situs resmi Paralimpiade 2024.

3 dari 3 halaman

Atlet Senang Dapat Perlakuan Sama

Mendapat perlakuan sama seperti atlet dari negara-negara maju dan berkembang membuat para atlet tim pengungsi siap memberikan yang terbaik di Paralimpiade 2024. Saat para atlet berbicara tentang pengalaman mereka, terasa jelas bahwa kekuatan tim ini tidak hanya dari fisik mereka, tetapi juga dari ikatan yang kuat yang mereka bangun satu sama lain.

“Kami merasa lebih seperti keluarga daripada tim. Ada banyak kesamaan dalam perjalanan sulit kami, dan kami saling memahami seolah-olah kami telah hidup bersama. Saya bangga menjadi anggota tim refugees dan mewakili begitu banyak pengungsi serta penyandang disabilitas," ujar Ibrahim Al Hussein, atlet Para Triathlon.

“Merupakan suatu kehormatan untuk mengenakan pakaian olahraga resmi ini. Saya sangat senang bisa bertanding di Paris di panggung terbesar, dan saya tidak dapat membayangkan hidup saya tanpa ini. Menjadi bagian dari Tim Paralimpiade Pengungsi dan berkompetisi di Paralimpiade adalah mimpi yang menjadi kenyataan," sambung Sayed Amir Hossein Hosseini Pour, atlet Para Tenis Meja.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.