Liputan6.com, Jakarta Australia secara mengejutkan kalah 0-1 dari Bahrain pada laga pertama grup C putaran 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 di stadion Cbus Super, Kamis (5/9/2025). Satu gol bunuh diri dari Harry Soutar pada menit ke-89 jadi petaka buat Socceroos.
Kekalahan ini diperparah dengan kartu merah yang didapatkan Kusini Yengi, striker Australia. Dia dipastikan absen saat menghadapi Timnas Indonesia pada Selasa (10/9/2024) nanti di stadion Gelora Bung Karno.
Baca Juga
Di sisi lain, Indonesia imbang 1-1 melawan Arab Saudi. Ini mengangkat moral Garuda jelang duel lawan Australia yang juga diselipi "misi" balas dendam.
Advertisement
Gelandang Timnas Australia, Jackson Irvine pun mengakui soal ancaman dari Indonesia. Dia mengakui duel lawan Indonesia nanti bakal sangat berat setelah kekalahan lawan Bahrain.
Kekalahan Australia ini sungguh mengejutkan karena socceroos tampil luar biasa dengan mencetak 22 gol tanpa kebobolan di putaran dua. Namun di pembuka putaran 3 kualifikasi Piala Dunia 2026 mereka malah kebobolan dan kalah.
Ini menjadi kekalahan kedua Australia dalam duel kualifikasi Piala Dunia sejak 1981. Kekalahan sebelumnya diderita saat takluk 0-2 dari Jepang di Sydney.
Â
Wajib Menang di Jakarta
Kekalahan ini membuat Australia dalam misi wajib menang di Jakarta. Meski begitu, itu bakal tak mudah dilakukan menyusul penampilan buruk lawan Bahrain.
Australia merupakan salah satu dari 3 favorit di grup C yang diprediksi raih posisi 1 dan 2. Socceroos mengawali harapan untuk menjadi dua besar dengan kekalahan.
"Saya pikir duel nanti bakal menentukan. Ini duel besar dalam kontes 10 laga di kualifikasi. Kami harus belajar dari kekalahan ini dan bangkit di hari selasa karena hasil ini sungguh mengecewakan," kata Jackson Irvine.
"Kami sudah mempersiapkan diri, utamanya pemain muda yang belum pernah mengalami momen seperti ini. Kami juga kurang beruntung karena bola tak mau masuk."
Â
Advertisement
Australia Mati Kutu
Â
Australia memang mati kutu menghadapi Bahrain yang bertahan ketat di pertandingan itu. Meski kuasai bola sebanyak 71 persen, tak satupun peluang berhasil menjadi gol.
Kapten Australia Mathew Ryan juga sangat kecewa dengan kekalahan Australia. "Saya merasa seperti kami terlalu naif di pertandingan tadi. Ini bukan soal kerja keras tapi kerja lebih cerdas," ujarnya.
Â