Sukses

Danny Kosasih Wafat, Masih Urus Bola Basket Hingga Akhir Hayat

Danny Kosasih sangat berdedikasi pada bola basket. Hingga akhir hayatnya masih mengurusi bola basket.

Liputan6.com, Jakarta Ketua umum Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia (PP Perbasi) Danny Kosasih meninggal dunia pada Kamis 5 September 2024 di Jakarta. Danny masih sibuk memikirkan bola basket hingga akhir hayatnya.

Danny Kosasih wafat pada usia 69 tahun akibat sakit jantung. Danny menghembuskan nafas terakhir usai menjalani operasi pemasangan ring di jantungnya di Rumah Sakit Medistra.

Sebelum meninggal dunia Danny masih sibuk mengurus bola basket. Sekjen Perbasi Nirmala Dewi mengungkapkan Danny tetap membahas bola basket nasional saat dirawat di rumah sakit hingga sebelum masuk ruang operasi.

Yang dibahas Danny mulai dari rencana pelatihan bila basket dengan eks trainer Lakers Phil Handy, Munas Perbasi hingga Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara yang kebetulan sudah berjalan. Bahkan Danny berencana berangkat ke PON.

"Ya kita sebetulnya sangat-sangat merasa kehilangan sekali, sangat shock sekali karena sebenarnya yang kita lihat di mata kita ini, ketum Perbasi ini tidak ada masalah (sakit) sama sekali. Yang biasa kita panggil Susuk ini tidak ada masalah sama sekali, sangat sehat sekali. Bahkan pada saat kita nungguin di rumah sakit kemarin, mengantar rame-rame, Susuk itu memang betul-betul ketawa-ketawa sama kita, bahagia banget. Jadi kalau melihat ada gimana, tidak ada masalah dan kita juga bahas Perbasi, bahas program kita," kata Nirmala kepada media di Rumah Duka.

"Rasanya Jumat ini kan kita ada press conference mengenai program baru Perbasi, kemudian juga banyak hal yang masih kita persiapkan, juga persiapan munas masih sangat detail sekali membicarakan. Dia menanyakan mengenai persiapan munas seperti apa, mengenai anak-anak seperti apa, yang di PON Aceh seperti apa, sudah pesan tiket untuk berangkat ke PON Aceh juga."

 

2 dari 3 halaman

Perbasi Kehilangan Sosok Danny

Jenazah Danny Kosasih disemayamkan di Rumah Duka Grand Heaven Pluit ruangan 201-202 hingga Minggu Minggu 8 September 2024 sebelum di kremasi pada 9 September.

Perbasi dan dunia basket Indonesia sangat kehilangan dengan kepergian Danny Kosasih. Pria asal Semarang itu sudah memimpin Perbasi selama dua periode. Sebelum jadi ketum, Danny sudah aktif di bola basket sejak usia muda. Dia aktif melatih hingga berbagai daerah.

"Kita tahu ya, seorang Danny Kosasih sampai hari ini dengan hasil karyanya di bola basket itu udah luar biasa banyak sekali, banyak sekali torehan-torehan prestasi yang sudah Susuk dorong untuk anak-anak basket Indonesia itu buat mereka wujudkan gitu. Jadi memang bukan cuma bapak buat kita, bukan cuma ketum, tetapi, Pak Danny panutan, kita semua, bukan cuma kami yang ada di PP Perbasi, tapi Perbasi seluruh Indonesia," imbuh Nirmala.

 

3 dari 3 halaman

Perhatian Luar Biasa pada Basket

Selama dua periode memimpin Perbasi, Danny sukses mempersembahkan medali emas SEA Games baik di putra maupun putri. Baru kali ini Indonesia bisa merebut emas bola basket SEA Games. Danny Kosasih juga sangat aktif berkunjung ke daerah menyaksikan turnamen baik skala besar maupun kecil.

"Saya nggak pernah melihat ada ketum salah satu cabor yang sangat-sangat bekerja dengan hati, sangat bekerja hampir 100 persen dari waktunya dia berikan. Mungkin nanti boleh tanya keluarganya juga, hampir 100 persen waktunya dia berikan untuk bola basket Indonesia. Ini sangat luar biasa sekali, beliau punya waktu ke daerah, mungkin ketum cabor-cabor lain, belum tentu semua daerah sudah dikunjungi. Dan beliau ini adalah satu-satunya mungkin ketum yang bisa datang ke seluruh provinsi, bisa datang ke hampir semua kabupaten dan kota," tegas Nirmala.

Sementara itu legenda bola basket Indonesia Rony Gunawan merasa sangat kehilangan dengan kepergian Danny. Sosok Danny begitu dikenang oleh Rony akan dedikasinya yang tak kenal lelah pada bola basket Indonesia.

"Ya saya sebagai pribadi merasa sangat kehilangan ya, saya rasa seluruh insan basket Indonesia sangat kehilangan. Karena beliau sosok yang sangat berkomitmen untuk perkembangan basket di Indonesia. Susuk itu selalu mobile, dia tidak pernah mengeluh capek, dia selalu menyempatkan hadir kalau ada event, kalau ada kejuaraan-kejuaraan dia selalu menyempatkan hadir," ucap Rony.

Â