Liputan6.com, Jakarta- Persaingan di Pekan Olahraga Nasional atau PON 2024 di Aceh dan Sumatera Utara masih berlangsung hingga saat ini. Para atlet berlomba memberikan yang terbaik untuk daerahnya masing-masing. Salah satu cabor yang sudah menghasilkan pemenang adalah dayung.
Kontingen Papua Barat misalnya. Mereka mampu merebut tiga medali emas dan satu medali perunggu di cabang olahraga dayung PON XXI. Pelatih dayung Papua Barat, Yan Agus Rumbewas, mengakui bahwa perbedaan kondisi antara Papua dan Aceh memang ada, tetapi tidak menjadi halangan yang berarti bagi timnya.
Baca Juga
“Kami sudah mempersiapkan para atlet sejak enam bulan terakhir dengan target meraih medali emas. Kami juga sudah melakukan latihan intensif di Waduk Cipule, Karawang, Jawa Barat, sehingga para atlet terbiasa dengan berbagai kondisi alam dan cuaca,” jelas Yan Agus dalam konferensi pers di Media Center Kominfo PON XXI Aceh-Sumut, Rabu (11/9/2024).
Advertisement
Raihan tiga emas dan satu perunggu ini menjadi bukti bila atlet Papua Barat mampu mengatasi perbedaan alam antara Papua Barat dengan Aceh. Keterbatasan yang ada di bukanlah penghalang atlet dayung Papua Barat, melainkan peluang untuk menunjukkan kemampuan terbaik.
Bagi banyak orang, perbedaan alam antara Papua Barat dan Aceh bisa menjadi hambatan. Papua Barat dengan iklim tropis dan hutan yang lebat jelas berbeda dengan Aceh yang dikenal dengan perairannya. Namun, bagi atlet dayung Papua Barat, perbedaan ini justru menjadi ujian untuk beradaptasi dan mengasah kemampuan mereka.
Terbiasa dengan Berbagai Kondisi
“Para atlet kami sudah terbiasa dengan berbagai kondisi, mulai dari latihan di Papua yang cuacanya cukup ekstrem hingga di Karawang dengan kondisi alam yang berbeda. Oleh karena itu, ketika mereka berkompetisi di Aceh, mereka sudah memiliki modal mental yang kuat untuk menghadapi segala rintangan,” kata Yan Agus.
Herlin Aprilin Lali menjadi salah satu atlet yang berhasil membawa pulang medali emas untuk Papua Barat pada nomor Canoeing 200 meter. Tak hanya itu, Dessi Welmince Robaha dan Pinon Robaha juga sukses menambah koleksi medali emas bagi Papua Barat pada nomor stand up paddle pria dan wanita.
Sedangkan medali perunggu diraih oleh Sisma Robaha bersama Herlin Aprilin Lali di nomor Cano Double 500 meter. Prestasi ini menunjukkan bahwa Papua Barat bukan hanya bersaing, tetapi juga mendominasi dalam cabang olahraga dayung di PON kali ini.
“Kami bersyukur bisa meraih prestasi ini. Luka tidak mendapatkan medali pada PON Papua menjadi pemicu kami untuk berprestasi di Aceh. Prestasi yang kami raih ini sungguh di luar ekspektasi, luar biasa,” kata Yan Agus.
Advertisement
Inspirasi Generasi Muda
Keberhasilan tim dayung Papua Barat di PON XXI Aceh-Sumut 2024 ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda Indonesia untuk terus berprestasi di bidang masing-masing.
“Saya merasa bangga bisa mempersembahkan medali emas untuk Papua Barat. Ini adalah hasil kerja keras kami bersama, tidak hanya saya, tetapi juga seluruh tim yang selalu mendukung satu sama lain,” ujar Herlin.