Sukses

Jelang All Indonesia Cup, Bintang-Bintang IBL Tanding dengan Komunitas Basket Tuli

Komunitas basket tuli dilatih Ali Budimansyah dan kemudian tanding dengan empat bintang IBL.

Liputan6.com, Jakarta Turnamen pramusim IBL All Indonesia Cup 2024 akan bergulir pekan depan pada 22 September 2024. Seminggu sebelum turun di ajang tersebut, beberapa pebasket top IBl menyempatkan diri bertanding dengan komunitas basket tuli atau Indonesian Deaf Basketball (IDB) di Jakarta.

Bintang-bintang IBl yang turun bertanding menghibur komunitas basket tuli antara lain Yudha Saputera (Prawira Bandung), Ali Bagir (Satria Muda), Reza Guntara (Pelita Jaya), dan Abraham Wenas (Kesatria Bengawan Solo). Selain itu juga ada beberapa pebasket putri yang ikut serta seperti Savira Alifa, Vanissa Renata Siregar dan Syarafina Ayasha.

"Ini pertama kalinya saya bermain bersama komunitas basket tuli. Saya mencoba memberi inspirasi mereka, sharing ilmu yang saya punya. Persiapan sebelum main dengan mereka, kami belajar komunikasi dasar," kata Yudha kepada wartawan.

Yudha berharap kesempatan bermain dengan bintang-bintang basket nasional akan semakin memacu semangat anak-anak komunitas basket tuli untuk menekuni bola basket sehingga di masa mendatang tak menutup kemungkinan ada yang bisa masuk IBL. Sepengetahuan Yudha, IBL sendiri tidak melarang partisipasi pebasket tuli.

Sebelum bertanding dengan bintang-bintang IBL dan pebasket putri Indonesia, komunitas basket tuli mendapat pelatihan bola basket yang benar dari legenda basket nasional Ali Budimansyah. Pria yang dijuluki Michael Jordan-nya Indonesia itu antusias memberikan ilmu bola basket kepada komunitas basket tuli.

"Ini pengalaman pertama saya coaching clinic bersama pebasket tuli. Seru dan menyenangkan. Mereka berhak tahu bermain basket yang benar seperti apa. Ada drible, shooting, passing. Dalam pertandingan itu ada apa aja sih," ujar eks pemain Aspac tersebut.

2 dari 3 halaman

Budi Ajarkan Fast Break

Budi memberikan beragam ilmu bola basket kepada anak-anak dari komunitas basket tuli selama hampir dua jam. Budi memilih fokus mengajarkan permaian fast break. Budi merasa permainan mengandalkan serangan balik ini paling sederhana sehingga mudah dipelajari.

"Dari sekian banyak metode bermain basket, saya kasih penjabaran soal fast break. Fast break permainan basket yang simple. Tidak perlu bermain sistem. Rebound, oper ke teman yang berada di depan dan cetak skor," tutur Budi.

"Buat saya, sangat senang bisa ikut serta dalam acara ini. Semoga banyak kegiatan seperti ini bersama komunitas mereka. Dengan latihan ini bisa membuat mereka semakin mengerti. Yang tadinya salahnya empat sekarang jadi dua."

3 dari 3 halaman

35 Peserta Dilatih Budi

Budi mengaku tak terlalu sulit melatih komunitas basket tuli. Pasalnya para pebasket beli IDB cepat mencerna apa yang disampaikannya. Apalagi para peserta ternyata bisa membaca gerak bibir dari ucapan Budi.

Total ada 25 pemain basket belia dari komunitas basket tuli yang ikut bertanding dan berlatih bersama bintang-bintang IBL di lapangan basket Maiin Gandaria, Jakarta Selatan. Turut bergabung juga 10 pecinta basket yang dipilih Foot Locker Indonesia selaku penyelenggara acara.

"Kita membantu IDB, aktivitas coaching clinic mendatangkan legenda Ali Budimansyah, pemain IBL untuk main bareng mereka. Ini dalam rangka merayakan 50 tahun keberadaan Foot Locker Global. Tujuannya bahwa setiap manusia bisa diperlakukan sama," tutur Vitra Widinanda, Brand Marketing Senior Manajer Foot Locker Indonesia.