Sukses

Pesta Kembang Api Tutup PON Aceh-Sumut 2024, Menpora Soroti Sukses dan Kekurangan

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan melakukan evaluasi total dan komprehensif usai penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Hal ini dilakukan agar penyelenggaraan PON selanjutnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin baik.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo akan melakukan evaluasi total dan komprehensif usai penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024. Hal ini dilakukan agar penyelenggaraan PON selanjutnya di Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Nusa Tenggara Timur (NTT) semakin baik.

"Sebagai Menteri Pemuda dan Olahraga, kami memohon maaf sebesar-besarnya atas segala kekurangan dan ketidaknyamanan yang terjadi selama penyelenggaraan PON ini. Kami berkomitmen untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh demi penyelenggaraan PON yang lebih baik di masa depan," tegasnya saat upacara penutupan PON 2024 di Stadion Utama Sumatra Utara, di Deli Serdang, Jumat (20/9/2024) malam.

Evaluasi ini dikatakannya meliputi seluruh aspek penyelenggaraan, mulai dari infrastruktur, fasilitas untuk atlet dan ofisial, hingga koordinasi antar-lembaga dan pelibatan komunitas. Langkah evaluatif ini diharapkan dapat menjadi landasan yang kuat untuk peningkatan kualitas event olahraga nasional berikutnya.

"Ke depan, mari kita terus menjaga semangat kebersamaan dan sportivitas ini. Bersama-sama, kita melangkah menuju prestasi yang lebih tinggi dan masa depan olahraga Indonesia yang lebih cerah," ujar Menpora Dito.

Meski begitu, Ia tetap memberikan apresiasi tinggi kepada seluruh pihak yang terlibat dalam pelaksanaan PON Aceh-Sumut 2024, mulai dari pemerintah pusat hingga daerah, KONI, para atlet, relawan, sponsor, dan semua mitra, Menpora menyampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya atas kerja keras dan dedikasi mereka dalam menyukseskan acara olahraga terbesar di Indonesia ini.

"Izinkan saya menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam penyelenggaraan PON XXI Aceh-Sumut ini. Apresiasi khusus juga saya haturkan kepada masyarakat Aceh dan Sumatra Utara, yang telah menjadi jantung dari acara ini," ujar Menpora Dito.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Torehan Prestasi di PON Aceh-Sumut 2024

Tidak hanya mencatat sejarah sebagai dua tuan rumah yang penuh antusiasme, PON Aceh-Sumut juga menorehkan berbagai prestasi besar. Pada gelaran terbesar sepanjang sejarah karena untuk pertama kalinya digelar di dua provinsi, telah memecahkan banyak rekor di berbagai cabang olahraga. Dari cabang atletik, tujuh rekor nasional dan 21 rekor PON telah dipecahkan.

“Salah satunya oleh atlet lari Sumatra Utara, Nella Agustin, yang mencatatkan tiga rekor nasional,” ujar Menpora.

Selain atletik, cabang renang berhasil mencatatkan 1 rekor nasional dan 17 rekor PON, sementara cabang selam kolam, angkat besi, panjat tebing, dan menembak juga berhasil mencetak rekor-rekor baru.

"Ini adalah bukti nyata bahwa bibit-bibit unggul dari seluruh pelosok negeri memiliki potensi besar. Kami akan terus mendukung dan mengasah talenta-talenta ini demi prestasi olahraga Indonesia yang lebih gemilang di kancah internasional," ujar Menpora.

Pada kesempatan tersebut Menpora turut menyampaikan ucapan selamat kepada Provinsi Jawa Barat yang berhasil menjadi juara umum PON XXI Aceh-Sumut 2024.

3 dari 3 halaman

Antusiasme Warga Saksikan Penutupan PON 2024

Antusiasme masyarakat setempat terlihat pada upacara penutupan PON 2024. Tribun Stadion Utama Sumatra Utara dipadati ribuan warga yang ingin menyaksikan momen penutupan.

Antusiasme mereka terlihat jelas, ketika mulai memasuki stadion sekitar pukul 16.00 WIB. Beberapa di antaranya bahkan datang dari beberapa wilayah di Sumatra Utara.

Wani Sihombing (19), mahasiswi dari Tebing Tinggi, Sumut, rela berkendara sejak pagi sekitar 2 jam ke Stadion Utama di Deli Serdang. 

“Saya ingin menonton karena ingin memeriahkan PON XXI di Sumut. Senang sekali ada PON di sini,” kata Wani. 

Meski beberapa dari mereka harus berdiri dan duduk di lantai kawasan tribun karena kursi di tribun sudah terisi penuh, mereka tetap menanti penutupan ajang empat tahunan itu. Bahkan suasana di setiap pintu masuk cukup padat sehingga pergerakan orang-orang sangat sulit.Selain itu, banyak rombongan dari setiap provinsi hadir mengenakan pakaian kontingen. Mereka duduk bersama dari masing-masing rombongan.

Sejak sore, ribuan penonton mulai memasuki stadion. Mereka bersiap-siap menyaksikan penutupan PON yang menjadi sorotan banyak orang. Hujan gerimis sempat mengguyur, tetapi tidak menyurutkan semangat. Setelah hujan mereda, suasana stadion kembali hangat. 

Selama menunggu puncak penutupan PON 2024, beberapa kegiatan hiburan telah ditampilkan seperti penampilan drum Corps Gita Abdi Praja (GAP) IPDN dan beberapa musik lainnya untuk mengisi waktu.

Tika Julianti (26) dari Desa Baru Batang Kuis, Deli Serdang datang karena ingin melihat stadion baru dan hiburan penutupan PON XXI. "Saya ingin melihat langsung stadion baru dari dekat dan penutupan PON yang pertama kali diadakan di sini," katanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini