Sukses

Piala Suhandinata 2024: Indonesia Juara, Isyana/Rinjani Dapat Acungan Jempol

Ganda putri Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine tampil memukau saat Indonesia mengalahkan China pada final Piala Suhandinata 2024, Sabtu (5/10).

Liputan6.com, Jakarta - Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine mendapat acungan jempol dari kepala pelatih ganda putri Indonesia Pratama Enroe Suyanto. Ini tak lepas dari penampilan memukau anak asuhnya itu yang begitu menyala saat menghadapi China di final Piala Suhandinata 2024.

Isyana/Rinjani total menyumbang 26 poin dari dua kali berlaga. Sumbangan poin tersebut yang akhirnya mengantarkan Merah-Putih Muda sukses membawa pulang supremasi tertinggi kejuaraan bulu tangkis tingkat junior internasional ke Tanah Air.

"Puji Tuhan, Isyana/Rinjani bisa menampilkan sesuatu yang luar biasa hari ini. Saya bangga," ucap Enroe usai pertandingan Indonesia melawan China di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Sabtu (5/10).

"Ini benar-benar di luar dugaan. Saya memang berharap mereka bisa lebih all out di pertandingan ini tapi tidak menyangka mereka tampil lebih baik dari yang saya harapkan. Apresiasi saya untuk mereka," lanjutnya.

Enroe menjelaskan bahwa dirinya hanya mengingatkan untuk bermain rileks dan tanpa beban. "Saya hanya mengingatkan mereka kalau dengan game yang pendek ini, yang terpenting adalah mental dan mindset," jelas Enroe.

"Lawan mereka adalah juara Asia yang didukung seluruh arena sebagai tuan rumah jadi harus bisa tenang dan enjoy. Itu saja," tambahnya.

Lebih lanjut Enroe berharap, tren positif Isyana/Rinjani bisa terus terjaga hingga ke nomor perorangan. "Pengalaman di sini tentunya menjadi bekal ke perorangan. Saya berharap mereka bisa menjaga tren positif ini," pungkas Enroe.

 

2 dari 3 halaman

Pembalasan Sepadan

Lagu Indonesia Raya berkumandang di Nanchang International Sports Center Gymnasium, Sabtu (5/10), usai Indonesia mengalahkan China dalam final Piala Suhandinata 2024. Tim Merah-Putih Muda menang atas tuan rumah yang sekaligus unggulan pertama, China, dengan skor 110-103.

Gelar tersebut terasa istimewa karena diraih melalui perjuangan yang tidak mudah, yakni mengalahkan China di kandangnya. Kemenangan ini juga menjadi balasan sepadan final tahun lalu.

Saat itu, Indonesia ditundukkan China dengan skor 1-3 di Spokane, Amerika Serikat.

3 dari 3 halaman

Berikut Rekap Pertandingan Indonesia vs China:

WS1: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 7-11

WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 22-15

XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 33-31

MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 44-40

MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 55-48

WS2: Mutiara Ayu Puspitasari vs Xu Wen Jing 66-55

WD1: Isyana Syahira Meida/Rinjani Kwinara Nastine vs Chen Fan Shu Tian/Liu Jia Yue 77-62

XD1: Darren Aurelius/Bernadine Anindya Wardana vs Lin Xiang Yi/Liu Yuan Yuan 88-77

MS1: Moh Zaki Ubaidillah vs Hu Zhe An 99-87

MD1: Anselmus Breagit Fredy Prasetya/Pulung Ramadhan vs Hu Ke Yuan/Lin Xiang Yi 101-103