Sukses

Gara-Gara Ini, Erik ten Hag Lolos dari Pemecatan di Manchester United

Kekalahan telak saat bertandang ke Crystal Palace musim lalu, adalah momen ketika dia merasa Erik ten Hag kemungkinan akan kehilangan pekerjaannya di Manchester United.

Liputan6.com, Jakarta Pertanyaan soal masa depan Erik ten Hag di Manchester United terus berlanjut. Mantan asisten pelatih Steve McClaren sebenarnya pernah mengungkapkan ada momen yang tepat pelatih asal Belanda itu, merasa harus kehilangan pekerjaannya di Old Trafford.

Ten Hag telah menjadi manajer MU sejak musim panas 2022. Mantan klub Belanda Ajax ini, menikmati musim pertama yang solid dan mengamankan posisi ketiga di Liga Inggris serta memenangkan Piala Liga.

Meskipun MU mengalahkan Manchester City dan memenangkan Piala FA musim lalu dan memecahkan rekor trofi, Ten Hag kemudian menjalani masa yang suram dengan finis di posisi kedelapan dan tersingkir dari Liga Champions di babak penyisihan grup.

Musim ini, performa United juga belum konsisten dan saat ini berada di posisi ke-14 di klasemen sementara. Teranyar, mereka mencatat hasil imbang kedua berturut-turut di Liga Europa saat bertandang melawan FC Porto.

MU memang sempat unggul dua gol berkat gol Marcus Rashford dan Rasmus Hojlund, tetapi tuan rumah berhasil bangkit dan unggul 3-2. Beruntung Harry Maguire yang masuk dari bangku cadangan menyelamatkan satu poin di penghujung laga.

2 dari 4 halaman

McClaren Sudah Merasa Ten Hag Bakal Dipecat

Sementara itu, McClaren menghabiskan dua musim terakhir di United pada masa tugas keduanya di klub tersebut. Dia sempat menjadi bagian dari staf pelatih Ten Hag, sebelum menjadi pelatih kepala Jamaika musim panas ini.

Dan McClaren mengungkapkan kekalahan telak 0-4 saat bertandang ke Crystal Palace musim lalu, adalah momen ketika dia merasa Ten Hag mungkin akan kehilangan pekerjaannya.

3 dari 4 halaman

Publik Menuntut Erik ten Hag Didepak dari Old Trafford

"Setiap hari di Manchester United Anda berada di bawah tekanan. Saya tinggal bersamanya selama dua tahun. Dalam banyak, banyak kesempatan. Setelah Brighton dan Brentford [para penggemar] menuntutnya untuk dipecat setelah dua pertandingan, dan kemudian [kami] mengalahkan Liverpool 3-0," kata McClaren pada Sky Sports.

"Saya ingat musim lalu, Crystal Palace 4-0, bisa saja menjadi 8-0 dan berpikir bahwa ini adalah akhir tetapi [kemudian] memenangkan empat pertandingan berikutnya yang berpuncak pada final piala lagi dan memenangkan piala," imbuhnya.

4 dari 4 halaman

Ten Hag Merasa Tetap Harus Menjalani Proses

"Erik adalah tipe orang yang memiliki kualitas untuk tetap menjalani proses. Saya ada di sana pada awal musim ketika semua ini terjadi – perekrutan, hal tentang INEOS yang mendatangkan pelatih yang berbeda dan saya ingat meninggalkan tempat itu dan suasananya hebat.

"Suasananya hebat dan para pemain yang mereka rekrut sangat bagus dan skuadnya sedang dibangun dan dikembangkan."