Sukses

Krisis Cedera Arsenal Tambah Parah Jelang Bentrok Melawan Liverpool

Kemenangan tipis Arsenal 1-0 atas Shakhtar Donetsk di ajang Liga Champions meninggalkan kekhawatiran bagi manajer Mikel Arteta. Kondisi Bukayo Saka dan Riccardo Calafiori menjadi fokus utama sang juru taktik The Gunners.

Liputan6.com, Jakarta - Kemenangan tipis Arsenal 1-0 atas Shakhtar Donetsk di ajang Liga Champions meninggalkan kekhawatiran bagi manajer Mikel Arteta. Kondisi Bukayo Saka dan Riccardo Calafiori menjadi fokus utama sang juru taktik The Gunners.

Dalam pertarungan di Emirates Stadium, Rabu (23/10/2024) dini hari WIB, skuad London Utara harus bersyukur dengan gol bunuh diri kiper Shakhtar Dmytro Riznyk yang menjadi pembeda kedua tim. 

Meski menciptakan beberapa peluang emas, ketajaman Arsenal yang tumpul nyaris membuat mereka terpeleset, andai bukan karena penyelamatan gemilang David Raya di menit-menit krusial.

Absennya duet kreatif seperti Saka dan Odegaard begitu terasa, karena mereka berdua  terpaksa menyaksikan dari tribun akibat cedera hamstring dan pergelangan kaki. Arsenal pun mengalami kesulitan mengkreasi peluang berbahaya sepanjang laga.

Menghadapi pertanyaan tentang peluang comeback Saka kontra Liverpool di laga krusial Liga Premier akhir pekan ini, Arteta tampak pesimis. "Saya tidak tahu, ia bahkan belum bisa berlatih. Sepertinya mustahil," ungkap pelatih Spanyol itu kepada Amazon Prime dengan nada prihatin.

2 dari 3 halaman

Badai Cedera Serang Emirates Stadium

Daftar pemain cedera Arsenal terus bertambah. Bukayo Saka, Martin Odegaard, dan Kieran Tierney yang masih berkutat dengan pemulihan cedera, kini mendapat 'teman' baru di ruang perawatan setelah Riccardo Calafiori mengalami insiden di laga kontra Shakhtar.

Drama terjadi saat bek andalan Italia ini terpeleset dalam upaya melakukan tekel. Meski awalnya berikera melanjutkan permainan dengan menahan rasa sakit, akhirnya ia harus menyerah dan digantikan talenta muda akademi berusia 18 tahun, Myles Lewis-Skelly.

Calafiori langsung menuju ruang medis untuk pemeriksaan lebih lanjut. Mikel Arteta tampak prihatin saat mengkonfirmasi kondisi pemainnya, meski ia menegakan bahwa penarikan Ben White di babak pertama murni keputusan taktis.

"Keputusan menarik Ben adalah pilihan saya. Dengan kartu kuning yang ia dapat, kami tidak ingin bermain dengan 10 orang. Mereka punya banyak intensitas dan pemain menyerang di sisi itu," jelas Arteta.

"Kami menghindari risiko dengan Ben. Namun untuk Riccy, situasinya berbeda. Dia merasakan sesuatu dan saya belum tahu seberapa serius. Yang jelas, ini bukan kabar menggembirakan," tambah juru taktik Spanyol itu dengan raut cemas. sambungnya, dilansir dari SportsMole.

3 dari 3 halaman

Pendekatan Mikel Arteta

Dalam menghadapi situasi cedera pemainnya, Arteta cenderung memiliki pola yang bisa ditebak. Jika buktinya jelas, ia akan bersikap blak-blakan. Namun jika terdapat celah keraguan, sang juru taktik akan mempermainkan media.

Flashback ke Oktober 2023 menjadi bukti nyata. Dengan senyum penuh arti, Arteta berulang kali menyatakan Saka "berpeluang" tampil melawan Manchester City pasca cederanya. Namun, sang sayap lincah justru absen total dari skuad.

Taktik serupa dilancarkan pelatih berdarah Spanyol ini saat derby London Utara September lalu saat menghadapi Tottenham. Meski sudah jelas Odegaard bakal menepi beberapa waktu, Arteta enggan mengkonfirmasi ketidakhadirannya, membuat suporter The Gunners kini lebih bijak menyikapi setiap update cedera dengan sebutir garam.

Jelang bentrokan panas kontra Liverpool, besar kemungkinan Arteta kembali menebar kabut dalam konferensi pers pra pertandingan. Masih ada secercah harapan Saka dan Jurrien Timber (masalah otot) bisa merumput. Namun, kecemasan lebih besar menyelimuti kondisi Calafiori menyusul insiden jatuh canggungnya.

Sementara itu, trio Odegaard, Tierney dan Takehiro Tomiyasu (cedera lutut) dipastikan absen, ditambah ketidakhadiran Wiliam Saliba yang terjerat sanksi akumulasi kartu.