Sukses

Hasil Indonesia International Challenge 2024: Jafar/Felisha Tantang Bobby/Melati di Semifinal

Semifinal ganda campuran Indonesia International Challenge 2024 akan mempertemukan sesama pasangan tuan rumah, Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu melawan Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti.

Liputan6.com, Jakarta -  Jafar Hidayatullah/Felisha Alberta Nathaniel Pasaribu melangkah ke semifinal Indonesia International Challenge 2024. Ganda campuran peringkat 97 dunia tersebut mengalahkan wakil Indonesia lainnya Adnan Maulana/Indah Cahya Sari Jamil lewat rubber game 21-12, 16-21, dan 21-13 di Jatim Expo, Surabaya, Jumat (25/10).

Meski menang, Jafar/Felisha mengaku kurang puas dengan permainan yang ditampilkan. Saat sudah unggul, juara Indonesia International Challenge 2024 di Pekanbaru itu malahmengendurkan serangan sehingga terjadi rubber game.

Saat game penentuan, Jafar/Felisha mencoba bermain lebih menekan dan akhirnya dapat menang dalam tempo 41 menit. "Dari segi permainan. kami kurang puas dengna performa yang kami tampilkan. Kami seharusnya bisa bermain lebih baik lagi dan berharap pada semifinal tidak menurunkan tempo dengan menekan sejak awal laga," kata Jafar.

"Kemenangan yang kami raih di laga ini masih belum terlalu memuaskan karena kami sering membuat kesalahan sendiri. Saat lawan tidak dalam kondisi terbaik kami seharusnya bisa bermain lebih baik untuk mengontrol permaina," Felisha menambahkan.

Hasil ini membuat Jafar/Felisha sukses revans atas Adnan/Indah. Pada pertemuan terakhir di perempat final Vietnam Open 2024, mereka takluk dari pasangan peringkat 88 dunia itu dengan rubber game 21-11, 14-21, dan 20-22.

Di semifinal, Jafar/Felisha akan menghadapi duet Indonesia lainnya Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti. Bobby/Melati sebelumnya mengalahkan wakil Chinese Taipei Jui-Hsuan Huang/Jia Yin-Lin dengan skor 21-12 dan 21-5.

Menghadapi Bobby/Melati, Jafar/Felisha bertekad untuk tampil lebih baik terutama dalam menjaga fokus. Keduanya tidak mau lengah untuk dapat meraih tiket ke partai puncak dan mengulang kesuksesan meraih dua gelar beruntun seperti di Pekanbaru.

"Kami ingin memberikan permainan terbaik di partai semifinal nantinya. Tentu setelah ini kami akan mempelajari gaya bermain lawan terlebih dahulu. Dari kami akan menampilkan permainan terbaik dengan terus menjaga fokus sepanjang laga," ujar Felisha.

 

2 dari 3 halaman

Bobby/Melati Siap Tampil di Semifinal

Sementara Bobby/Melati mengaku sudah siap tampil di empat besar seusai mulai mengenal karakteristik arena pertandingan. Dengan adaptasi cepat, ganda campuran peringkat 111 dunia itu mampu menyegel tiket empat besar usai menang dalam tempo 20 menit.

"Dari segi permainan, kami sudah mulai nyaman. Bersyukur di laga ini diberikan kelancaran dan meraih kemenangan. Skor di game pertama cukup ketat karena kami memulai laga dengan lambat. Tentunya hal itu tidak boleh terjadi lagi di laga berikutnya," ujar Bobby.

Menghadapi Jafar/Felisha, Bobby/Melati bertekad tampil lebih baik lagi untuk bisa meraih tiket final. "Kami belum pernah bertemu pasangan Jafar/Felisha. Setelah ini kami akan mempelajari permainan lawan. Pencapaian di semifinal belum membuat kami puas, kami masih mengincar hasil yang lebih baik lagi," ungkap Bobby.

 

3 dari 3 halaman

Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah ke Semifinal

Ganda campuran Indonesia lainnya yang melangkah ke semifinal yakni Amri Syahnawi/Nita Violina Marwah. Pasangan ini mengalahkan rekan senegaranya Verrell Yustin Mulia/Priskila Venus Elsadai dengan skor 21-18 dan 21-13.

Selajutnya juara Malaysia International Challenge 2024 itu akan menantang pemenang laga antara Marwan Faza/Aisyah Salsabila Putri Pranata dan Zaidan Arrafi Awal Nabawi/Jessica Maya Rismawardani.

Amri/Nita bertekad tampil lebih baik di semifinal. Ganda campuran peringkat 120 dunia itu ingin melangkah lebih jauh lagi di hadapan publik Kota Pahlawan. Sebelumnya di Indonesia International Challenge 2024 Pekanbaru, mereka terhenti pada delapan besar setelah takluk dari Bobby Setiabudi/Melati Daeva Oktavianti dengan skor 16-21 dan 14-21.

"Menghadapi rekan satu negara tentu tidak mudah. Kami mencoba menekan lawan sejak awal dan mengambil inisiatif penyerangan. Terlihat lawan kurang nyaman dan kami bisa melancarkan strategi yang diinginkan," ujar Amri.