Liputan6.com, Jakarta- Muhammad Fadil Imran selaku Ketua Umum PP PBSI terpilih langsung bergerak cepat melakukan transformasi organisasi. Periode pasca Munas yakni Agustus hingga November 2024 dimanfaatkan untuk pembenahan mendasar.
Langkah awal dilakukan dengan merangkul berbagai elemen penting bulu tangkis Indonesia, dari legenda peraih medali Olimpiade hingga komunitas penggemar. PBSI juga menggandeng konsultan manajemen untuk mewujudkan organisasi modern.
PBSI menjalin kemitraan dengan Dayalima Grup, konsultan manajemen SDM berpengalaman 25 tahun. Penandatanganan kerjasama dilakukan pada 23 September 2024 untuk penyusunan struktur organisasi baru.
Advertisement
"PBSI membutuhkan revolusi besar mengikuti perkembangan bulutangkis yang semakin modern dan saintifik," tegas Fadil dalam konferensi pers di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta.
Langkah Modernisasi dan Inovasi
Yuri Yogaswara dari Dayalima Grup menyambut positif kepercayaan yang diberikan PBSI. Ia berharap kolaborasi strategis ini dapat membangkitkan kembali kejayaan bulu tangkis Indonesia di kancah internasional.
Hasil kajian mendalam selama enam bulan menghasilkan beberapa terobosan penting, termasuk studi banding ke berbagai negara Asia dan asesmen komprehensif untuk menemukan talenta terbaik. Rekomendasi utama yang dihasilkan adalah pembentukan divisi khusus penanganan atlet pasca-kompetisi untuk menjamin kesejahteraan mereka.
Blueprint organisasi PBSI periode 2024-2028 akan segera diajukan ke Kemenpora dan KONI untuk mendapat persetujuan final. Konferensi pers yang digelar di Hotel Sultan tersebut dihadiri berbagai tokoh penting dunia bulutangkis nasional, termasuk legenda Christian Hadinata dan pebulutangkis muda Anthony Ginting.
"Kami berkomitmen membangun sistem yang transparan dan akuntabel demi kejayaan Merah Putih di masa depan," ungkap Fadil saat memberikan pemaparan kepada media.
Advertisement
Visi dan Pencapaian
Kepemimpinan Fadil Imran yang visioner telah membawa perubahan signifikan dalam pengelolaan PBSI selama dua tahun terakhir. Visinya yang transformatif menjanjikan era baru yang lebih profesional dan berorientasi pada prestasi berkelanjutan.
Sebagai mantan Sekjen yang berpengalaman, Fadil terbukti sukses memimpin Tim Ad Hoc Olimpiade dengan pencapaian membanggakan berupa medali perak yang diraih Gregoria Mariska Tunjung di ajang Olimpiade Paris 2024. Prestasi ini menjadi bukti nyata keberhasilan program pembinaan yang telah dijalankan.
Transformasi menyeluruh PBSI kini berfokus pada tiga pilar utama: pembaharuan sistem pembinaan atlet berbasis teknologi, optimalisasi manajemen organisasi yang transparan, dan penguatan komunikasi dengan seluruh komunitas bulu tangkis tanah air.
PBSI di bawah kepemimpinan baru kini bergerak dengan pendekatan modern dan inovatif untuk mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia di level internasional, didukung oleh sistem pembinaan yang terintegrasi dan berkesinambungan dari usia dini hingga level elit.