Sukses

Polemik Kontrak Tambah Panas, Legenda Liverpool Tuduh Mohamed Salah Egois

Pergolakan kontrak Mohamed Salah kembali mencuat setelah legenda Liverpool Jamie Carragher secara terbuka menuduh pemain berusia 32 tahun tersebut sebagai sosok yang "terlalu mementingkan diri sendiri".

Liputan6.com, Jakarta - Pergolakan kontrak Mohamed Salah kembali mencuat setelah legenda Liverpool Jamie Carragher secara terbuka menuduh pemain berusia 32 tahun tersebut sebagai sosok yang "terlalu mementingkan diri sendiri".

Masa depan bintang asal Mesir ini di Anfield telah menjadi bahan perdebatan panas sejak Liverpool tidak menunjukkan tanda-tanda akan segera memperpanjang kontraknya yang berakhir pada 2025.

Dengan status yang memungkinkannya bernegosiasi dengan klub asing mulai Januari mendatang, penggemar dan pengamat sepak bola tengah menanti-nanti resolusi dari drama tersebut.

Namun, usai kemenangan dramatis 3-2 melawan Southampton akhir pekan lalu, Salah justru membuat pernyataan mengejutkan. Saat ditanya soal masa depannya di Anfield, ia secara blak-blakan menyatakan bahwa dirinya "lebih memiliki peluang keluar ketimbang bertahan" dan menegaskan bahwa situasi tersebut berada "di luar kendalinya".

Pernyataan ambigu tersebut semakin memperkeruh spekulasi seputar situasi sang bomber di Liverpool.

2 dari 3 halaman

Legenda Liverpool Tidak Suka Cara Mohamed Salah dan Agennya

Soal kontrak Salah, konsensus publik mengarah pada kritik manajemen Liverpool yang dinilai lalai membiarkan situasi kontrak pemain kuncinya terkatung-katung hingga mendekati masa habis.

Namun, Carragher justru memilih menyerang Salah secara frontal. Dalam kritik tajamnya melalui Sky Sports, legenda Liverpool ini menilai sang pemain telah menciptakan gangguan tak perlu menjelang duel krusial melawan Real Madrid dan Manchester City. 

"Saya sangat kecewa dengan Mo Salah. Ia dan agennya terus mengeluarkan pernyataan samar yang egois, hanya memikirkan kepentingan pribadi tanpa peduli klub," tegasnya blak-blakan.

Carragher bahkan menekankan bahwa masa depan individu seperti Salah, Virgil van Dijk, dan Trent Alexander-Arnold bukanlah prioritas utama. "Yang terpenting adalah Liverpool memenangkan Liga Premier musim ini," tandanya.

"Liverpool tak akan runtuh jika pemain seperti Salah pergi. Steven Gerrard sudah pergi, namun klub tetap juara. Graeme Souness juga demikian."

"Tentu kami akan merindukan Salah, tapi Liverpool akan terus melaju. Klub ini lebih besar dari sekadar satu pemain," tutupnya dilansir dari SportsMole.

3 dari 3 halaman

Mohamed Salah Bicara di Atas Lapangan

Statistik membuktikan betapa pentingnya Salah bagi Liverpool. Dari 16 penampilannya sebagai starter di Liga Premier dan Liga Champions, pemain berkebangsaan Mesir ini telah menyumbang 11 gol dan 10 assist. 

Dapat dipastikan, saat turun pada laga melawan juara bertahan Real Madrid tengah pekan ini, Salah akan mendapatkan dukungan membahana dari para pendukung setia The Reds. Kualitas permainannya telah berbicara jauh lebih keras daripada segala polemik kontrak yang menyelimutinya.