Liputan6.com, Jakarta- Pengurus Pusat Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PP Pordasi) akan menjalin kerjasama dengan Pemerintah dan Federasi Berkuda Peancis guna memajukan olahraga berkuda di tanah air. Prancis selama ini dikenal sebagai salah satu negara yang menjadi kiblat dunia pada industri olahraga berkuda.
Rencana kedua pihak menjalin kerjasama sudah dibicarakan dalam pertemuan antara ketua umum PP Pordasi Aryo Djojohadikusumo dengan Duta Besar Prancis untuk Indonesia Fabien Penone pada 13 Desember 2024.
Baca Juga
“Pertemuan dengan Duta Besar juga dalam rangka perayaan 75 tahun hubungan Indonesia-Prancis yang akan dirayakan pada 2025,” kata Ketua Umum PP Pordasi, Aryo Djojohadikusumo, Senin, 16 Desember 2024.
Advertisement
Menurut Aryo, selama ini Pemerintah Prancis dan Indonesia sudah sukses berkolaborasi di berbagai bidang seperti design, gastronomi, dan fashion. “Berikutnya kolaborasi akan dilakukan untuk industri olahraga, khususnya berkuda,” terang Aryo.
Prancis sendiri sudah melakukan kolaborasi industri olahraga berkuda dengan beberapa negara Asia seperti di Korea Selatan, Hongkong, dan China. Di China, misalnya, terdapat sekitar 75 klub equestrian yang menjadi bagian dari jaringan French Equestrian Federation (FEF).
Aryo pun sangat menyambut baik kolaborasi dengan Pemerintah dan Federasi Berkuda Prancis untuk pengembangan industri olahraga berkuda, khususnya cabang pacuan dan equestrian. Indonesia memiliki potensi yang besar di cabang pacuan yang merupakan salah satu olahraga warisan budaya nusantara.
Sementara equestrian dipersiapkan Indonesia untuk bisa berkiprah di Olimpiade Los Angeles 2028.
Prancis Salah Satu Terbaik di Berkuda
Menurut Pusat Data PP Pordasi, di cabang pacuan, saat ini Prancis memiliki 233 lapangan pacu. Setiap tahun, Prancis menggelar 18.000 balapan kuda dan 2.300 pertemuan event balapan. Seluruh aktivitas dari olahraga pacuan ini mampu menyerap lebih dari 18.000 tenaga kerja. Di tahun 2024, Prancis telah sukses menggelar 27 event balapan kelas Group I, dibandingkan Inggris (36 event), dan Irlandia (13 event).
Aryo berharap, kolaborasi Pordasi dengan Pemerintah dan Federasi Berkuda Prancis difokuskan untuk peningkatan integritas industri pacu Indonesia, khususnya terkait kesejahteraan kuda, anti-doping, dampak lingkungan dan dampak sosial. Ia pun sangat mengapresiasi industri olahraga pacuan Prancis yang sangat maju. Sebagai contoh, event G1 Qatar Prix de l’Arc Triomphe terpilih 5 kali dalam 9 tahun terakhir menjadi event pacuan kuda terbaik dunia, ditambah dengan rata-rata ada 19 balapan kuda setiap hari.
“Industri pacuan kuda di Prancis selalu menjadi salah satu event pacuan terbaik dunia. Dan suatu kehormatan bahwa Pemerintah Perancis melalui Duta Besar Prancis sangat ingin membantu Pordasi,” tegas Aryo.
Advertisement
Kehebatan Prancis di Berkuda
Hal serupa juga terjadi di industri equestrian di mana Prancis merupakan salah satu negara terdepan di cabang olahraga ini. Menurut Pusat Data PP Pordasi, Prancis kini memiliki sekitar 9.000 sekolah riding berkuda di bawah FEF, 2.500 organisasi equestrian, dan 10.000 kuda equestrian berlisensi Federasi Equestrian Internasional (FEI).
Prancis juga saat ini sudah mempunyai 600.000 atlet equestrian berlisensi FEF, 3.000 atlet equestrian profesional, dan 5.000 atlet equestrian berlisensi FEI. Dari sisi event, setiap tahun Prancis rata-rata memiliki 15.000 hari kompetisi dan 120.000 event.
Bahkan, event Generali Open De France dinobatkan sebagai event equestrian terbesar di dunia yang meraih penghargaan Guinness World Record.
“Kami berharap ada kolaborasi dalam bidang pengembangan equestrian di Indonesia, khususnya dalam persiapan Indonesia untuk Olimpiade Los Angeles 2028 yang merupakan visi Bapak Presiden Prabowo dan Pordasi,” tegas Aryo.
Kolaborasi dengan NOC Indonesia
Di dalam negeri, pengembangan industri olahraga, termasuk berkuda juga terus dilakukan. Salah satunya dengan menggandeng Komite Olimpiade Indonesia (NOC Indonesia).
“Keberadaan industri olahraga sangat penting demi memastikan terbentuknya ekosistem olahraga yang kuat, sehingga mampu melahirkan atlet berprestasi di kancah internasional, khususnya cabang-cabang yang dipertandingkan di Olimpiade,” kata Aryo pada acara NOC Media Gathering, Sabtu 14 Desember 2024.
Senada dengan Aryo, Ketua Umum NOC Indonesia, Raja Sapta Oktohari pada acara NOC Media Gathering, menyatakan salah satu cita-cita NOC Indonesia adalah berkumandangnya lagu Kebangsaan Indonesia Raya di berbagai event kompetisi olahraga dunia sesering mungkin.
"NOC di seluruh dunia tugas utamanya adalah menjaga olympic charter. Di dalamnya ada segala macam aktivitas baik sosialisasi olympic charter, termasuk memberangkatkan dan memastikan bahwa setiap atlet yang ada di indonesia boleh dan bisa bertanding di kompetisi Internasional,” tutup Okto.
Advertisement