Sukses

Pukulan Telak bagi Revolusi Amorim, Pemain Incaran Manchester United Tutup Pintu untuk ke Old Trafford

Salah satu bek kiri incaran Manchester United mengindikasikan menolak pindah ke Old Trafford.

Liputan6.com, Jakarta - Di tengah euforia kemenangan atas Manchester City, Manchester United harus menelan pil pahit. Target utama mereka, Federico Dimarco, dikabarkan segera mengikat kontrak baru bersama Inter Milan, memupus harapan Ruben Amorim untuk memperkuat lini sayap timnya.

Kabar ini menambah daftar panjang drama di Old Trafford. Setelah heboh dengan isu kepergian Marcus Rashford yang mulai gelisah dengan situasi klub, kini rencana revolusi Amorim kembali mendapat hambatan serius.

Para pengamat menilai kepergian Rashford sebagai konsekuensi logis dari transformasi taktik yang diusung Amorim. Formasi 3-4-3 yang menjadi ciri khas pelatih Portugal tersebut dinilai kurang sesuai dengan karakteristik permainan penyerang Inggris itu.

Setan Merah sebenarnya telah mengantisipasi perubahan sistem ini dengan membidik bek sayap spesialis, mengingat ketergantungan mereka kepada Luke Shaw yang sering mengalami cedera yang dirasa terlalu beresiko.

Namun, ambisi Manchester United untuk mendatangkan Dimarco di bursa transfer Januari tampaknya harus kandas. Bek sayap kiri andalan Inter Milan tersebut lebih memilih bertahan di Giuseppe Meazza, meninggalkan tanda tanya besar bagi rencana revolusi Amorim di Old Trafford.

 

2 dari 3 halaman

Manchester United Berburu Bek Sayap Berkualitas

Meski pasar transfer menawarkan beberapa opsi menarik untuk posisi bek sayap, Manchester United menghadapi tantangan besar dalam mencari pemain yang sesuai dengan kemampuan finansial klub.

Nuno Mendes dari Paris Saint-Germain memang kerap dikaitkan dengan Setan Merah. Namun, negosiasi dengan klub sekaliber PSG yang dikenal royal dalam urusan keuangan tentu bukan perkara mudah.

Sementara itu, bintang AC Milan, Theo Hernandez, yang dipandang sebagai salah satu bek sayap terbaik dunia saat ini, juga masuk dalam radar United. Kedua pemain ini menawarkan kombinasi sempurna antara kecepatan dan kemampuan mengolah bola di sisi kiri lapangan.

Di bawah kepemilikan parsial Sir Jim Ratcliffe, Manchester United dituntut lebih bijak dalam pengeluaran. Strategi yang lebih masuk akal adalah membidik pemain muda berusia awal 20-an dengan rekam jejak kebugaran yang meyakinkan.

 

3 dari 3 halaman

Mencari Keseimbangan Sempurna di Lini Pertahanan

Dalam pertandingan melawan Manchester City, Ruben Amorim menunjukkan preferensi taktisnya dengan menurunkan duo Noussair Mazraoui dan Diogo Dalot sebagai bek sayap. Keduanya memperlihatkan kemampuan teknis brilian yang memungkinkan mereka beradaptasi di berbagai posisi.

Namun, ada catatan kritis di balik fleksibilitas tersebut. Baik Mazraoui maupun Dalot lebih nyaman beroperasi di sisi kanan, dan keduanya belum menunjukkan daya ledak optimal di area sepertiga akhir yang merupakan elemen krusial untuk memecah pertahanan lawan.

Luke Shaw sebenarnya bisa menjadi solusi ideal, baik sebagai bek tengah kiri maupun bek sayap kiri. Sayangnya, pemain asal Inggris tersebut baru mengoleksi 70 menit bermain di Liga Premier musim ini akibat masalah cedera.

Situasi ini menempatkan Amorim dalam posisi sulit. Meski memiliki pemain-pemain berkualitas, transformasi skuad sesuai visinya tampaknya membutuhkan lebih dari satu periode transfer. Tanpa penguatan di bursa Januari mendatang, Manchester United berpotensi menghadapi kendala serius dalam mengeksekusi filosofi permainan sang pelatih Portugal sehingga menjadi dilema yang harus segera diatasi.

Video Terkini