Liputan6.com, Jakarta- Drama transfer tengah menyelimuti Camp Nou ketika terungkap bahwa tiga klub telah mengajukan tawaran untuk Eric Garcia, namun bek berusia 23 tahun ini memilih untuk tetap setia dengan Barcelona di jendela transfer Januari.
Di bawah arahan Hansi Flick, Garcia mengalami musim yang kurang menggembirakan. Dari 13 penampilannya di berbagai kompetisi, hanya lima kali ia dipercaya mengisi posisi starter. Situasi ini menimbulkan tanda tanya besar tentang masa depannya di klub Catalan.
Momen krusial terjadi saat pertandingan melawan Atletico Madrid akhir pekan lalu. Garcia hanya mendapat kesempatan bermain 10 menit di penghujung laga, namun kehadirannya tak mampu mencegah tim asuhan Diego Simeone mencuri kemenangan dramatis 2-1.
Advertisement
Sebelumnya, Garcia memang diberi kesempatan starter saat menghadapi Leganes, namun nasib malang menghampirinya di Liga Champions. Satu-satunya kesempatan starter berakhir tragis saat ia harus meninggalkan lapangan hanya setelah 10 menit melawan Monaco di laga pembuka.
Dengan kontrak yang hanya tersisa 18 bulan, masa depan Garcia kian tidak menentu. Persaingan ketat dengan quartet tangguh Pau Cubarsi, Ronald Araujo, Andreas Christensen, dan Inigo Martinez membuat posisinya semakin terpinggirkan di lini belakang Blaugrana.
Antara Tiga Klub dan Kesetiaan
Media SPORT mengungkap bahwa tiga klub papan atas telah mengajukan lamaran untuk Eric Garcia. Newcastle United muncul sebagai salah satu peminat serius, mengingat mereka kehilangan dua bek andalan, Jamaal Lascelles dan Sven Botman, akibat cedera lutut berkepanjangan.
Selain The Magpies, Girona yang pernah menjadi rumah sementara Garcia musim lalu dan raksasa Portugal Porto juga telah mengulurkan tangan. Namun, Barcelona tampaknya lebih condong pada tawaran dari Liga Premier.
Garcia sendiri bukan orang baru di sepak bola Inggris. Ia pernah mencatatkan 19 penampilan bersama Manchester City (2017-2021) sebelum akhirnya kembali ke pelukan Barcelona dengan status bebas transfer.
Menariknya, di tengah minimnya waktu bermain, bek berbakat ini justru memilih untuk bertahan. Sebuah keputusan yang mungkin mengejutkan, mengingat Barcelona sendiri tidak keberatan melepasnya dengan harga yang sesuai.
Hansi Flick masih melihat potensi besar dalam diri Garcia. Kemampuannya bermain di posisi bek tengah dan gelandang bertahan menjadi nilai plus yang membuat pelatih Jerman ini berencana memaksimalkan jasanya di sisa musim.
Sepanjang kariernya di Camp Nou, Garcia telah menyumbang satu gol dan tiga assist dalam 83 penampilan. Kini, ia akan terus berjuang bersama Blaugrana yang harus puas di posisi ketiga La Liga setelah kekalahan dari Atletico Madrid dan kemenangan rival bebuyutan Real Madrid atas Sevilla.
Advertisement
Barcelona dan Dilema Transfer Musim Dingin
Meski Eric Garcia tampaknya akan bertahan di Camp Nou, situasi finansial Barcelona masih membutuhkan penyegaran skuad, terutama untuk membuka ruang bagi talenta baru.
Drama transfer kian memanas ketika terungkap bahwa klub Catalan masih kesulitan mendaftarkan Dani Olmo untuk paruh kedua musim ini. Sebagai solusi, mereka melirik opsi pelepasan beberapa pemain, dengan Ansu Fati menjadi salah satu kandidat utama.
Namun, rencana Barcelona sepertinya akan menemui jalan terjal. Layaknya Garcia, Fati menunjukkan ketegasan untuk bertahan. Sikap serupa juga ditunjukkan Frenkie de Jong, gelandang yang masa depannya selalu dihiasi tanda tanya.
Situasi ini menempatkan Blaugrana dalam posisi rumit, di satu sisi membutuhkan penyegaran skuad, namun di sisi lain harus menghadapi loyalitas para pemainnya yang enggan hengkang di tengah musim.