Sukses

Mimpi Buruk di Old Trafford, Manchester United Ukir Rekor Kelam dalam 94 Tahun

Drama menyedihkan tersaji di Theatre of Dreams ketika Manchester United menelan kekalahan 0-2 dari Newcastle United, Selasa (31/12/2024) dini hari WIB. Hasil ini bukan sekadar angka, tetapi menjadi catatan kelam dalam sejarah klub.

Liputan6.com, Jakarta - Drama menyedihkan tersaji di Theatre of Dreams ketika Manchester United menelan kekalahan 0-2 dari Newcastle United, Selasa (31/12/2024) dini hari WIB. Hasil ini bukan sekadar angka, tetapi menjadi catatan kelam dalam sejarah klub.

Duo penyerang The Magpies, Alexander Isak dan Joelinton, tampil gemilang dengan masing-masing mencetak gol dalam 20 menit pertama. Gol-gol tersebut membawa Manchester United mencatatkan sejarah hitam dengan tiga kekalahan kandang beruntun untuk pertama kalinya sejak musim 1962/1963.

Rekor minor Manchester United tidak sebatas itu. Setan Merah, julukan Manchester United, juga menderita tiga kekalahan beruntun tanpa mampu mencetak gol. Sebelumnya mereka kalah 0-3 dari Bournemouth dan takluk 0-2 melawan Wolverhampton Wanderers.

Di tengah badai krisis ini, Ruben Amorim seolah kehilangan kompas. Pelatih baru Manchester United tersebut hanya mampu mengumpulkan tujuh poin dari delapan pertandingan liga pertamanya, statistik yang jauh dari harapan untuk klub sekaliber Manchester United.

2 dari 3 halaman

Manchester United Alami Bulan Terkelam

Masa-masa kelam menghantui Manchester United di bawah kepemimpinan Ruben Amorim. Desember 2024 menjadi saksi kehancuran Setan Merah dengan enam kekalahan dari delapan pertandingan, sebuah rekor buruk yang terakhir terjadi 94 tahun silam.

Statistik mencengangkan ini mengingatkan pada September 1930, saat Manchester United menelan tujuh kekalahan dalam satu bulan. Namun kali ini, bukan hanya jumlah kekalahan yang mengkhawatirkan, tetapi juga rentetan gol yang bersarang di gawang mereka.

MU kebobolan 18 gol, sebuah catatan memalukan yang belum pernah terjadi sejak Maret 1964. Dari total tersebut, 13 gol tercipta dalam tujuh pertandingan Liga Premier.

Krisis ini menjadi tamparan keras bagi Amorim yang baru mengambil alih kemudi tim. Masa depan klub legendaris ini berada di persimpangan antara kebangkitan atau masa suram yang berkelanjutan.

3 dari 3 halaman

Haruskah Manchester United Mulai Cemas?

Selama hampir lima dekade, Manchester United selalu menjadi penghuni tetap divisi teratas sepak bola Inggris. Namun kini, situasi mengkhawatirkan mulai menghantui klub legendaris ini.

Meski masih berada di posisi ke-14 dengan koleksi 22 poin dan terpaut tujuh angka dari zona merah, sejarah Liga Premier menyimpan catatan mengerikan. Beberapa tim yang pernah menduduki posisi serupa di pergantian tahun justru berakhir terdegradasi, termasuk Newcastle United, Burnley, dan Norwich City.

Peringatan terbaru datang dari nasib Leeds United beberapa waktu lalu. Menempati posisi ke-14 saat Tahun Baru, mereka akhirnya harus rela turun kasta di akhir musim 2022/2023.

Seolah belum cukup dengan situasi kritis, Setan Merah kini menghadapi ujian terberat yaitu lawatan ke kandang Liverpool, sang pemuncak klasemen. Anfield akan menjadi panggung bagi anak asuh Ruben Amorim untuk mengakhiri paceklik kemenangan sejak pertengahan Desember lalu.

Video Terkini