Liputan6.com, Jakarta - Arsenal dilaporkan unggul atas Chelsea dan Liverpool dalam perebutan tanda tangan bomber Eintracht Frankfurt Omar Marmoush pada bursa transfer 2025.
Di bawah asuhan Dino Toppmoller, talenta Mesir berusia 25 tahun ini telah menjelma menjadi mesin gol yang menakutkan. Pada musim debutnya setelah dipinang dari VfL Wolfsburg (2023/2024), Marmoush langsung menunjukkan kelasnya dengan torehan mengesankan.
Baca Juga
Dia membukukan 17 gol plus enam assist dari 41 penampilan. Kinerjanya musim ini semakin mentereng. Marmoush sudah membukukan 18 gol dan 12 assist hanya dari 24 pertandingan di seluruh kompetisi.
Advertisement
Dengan catatan tersebut, Marmoush kini bertengger di posisi runner-up daftar top skor sementara Bundesliga dengan 13 gol. Dia hanya tertinggal satu angka dari megabintang Bayern Munchen Harry Kane.
Arsenal Selangkah Lebih Dekat ke Marmoush
Drama transfer mulai memanas di Inggris dengan Arsenal mengambil langkah maju dalam perburuan Marmoush. Berdasarkan laporan Caught Offside, The Gunners telah mencuri start dengan melakukan pendekatan langsung ke Frankfurt untuk menanyakan ketersediaan bomber Mesir tersebut.
Langkah strategis ini menempatkan mereka di posisi terdepan. Sementara Chelsea dan Liverpool masih mengamati situasi dari kejauhan, dengan Aston Villa dan Newcastle United dikabarkan juga memburu tanda tangan Marmoush.
Tak mau ketinggalan, Manchester United sempat menunjukkan ketertarikan dengan mengirimkan tim pemandu bakat untuk memantau langsung performa sang striker di Bundesliga.
Advertisement
Marmoush Jawaban untuk Arsenal?
Situasi genting tengah melanda Arsenal setelah Bukayo Saka harus menepi hingga Maret 2025 akibat cedera hamstring. Keadaan ini mempertegas urgensi Arsenal untuk mendatangkan penyerang baru. Kekosongan di lini serang ini menjadi alarm keras bahwa Arsenal butuh tambahan amunisi jika ingin serius bersaing memperebutkan trofi.Â
Di sinilah sosok Marmoush muncul sebagai kandidat ideal. Meski lebih sering bermain sebagai striker murni di Frankfurt, kemampuan bermain di sayap memberikan fleksibilitas taktik yang dibutuhkan Arteta.