Sukses

5 Fakta Patrick Kluivert, Kandidat Pengganti Shin Tae-yong Jadi Pelatih Timnas Indonesia: Sempat Terlilit Judi dan Dugaan Pelecehan Seksual

Nama Patrick Kluivert kini menjadi perbincangan hangat sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia, yang akan menggantikan posisi Shin Tae-yong. Dengan reputasi yang mentereng di dunia sepak bola, terutama selama kariernya sebagai pemain, Kluivert diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi tim nasional.

Liputan6.com, Jakarta - Nama Patrick Kluivert kini menjadi perbincangan hangat sebagai calon pelatih baru Timnas Indonesia pengganti Shin Tae-yong. Dengan reputasi yang mentereng di dunia sepak bola, terutama selama kariernya sebagai pemain, Kluivert diharapkan mampu membawa perubahan positif bagi tim nasional.

Pada Senin (6/1/2024) siang WIB, Ketua PSSI Erick Thohir mengumumkan pemecatan Shin Tae-yong dari jabatannya sebagai pelatih. Dalam pernyataannya, dia mengungkapkan bahwa pihaknya sudah memiliki calon pengganti, meskipun belum mengungkapkan siapa yang dimaksud kepada publik.

Informasi menarik datang dari jurnalis Italia, Fabrizio Romano, yang mengungkapkan bahwa Patrick Kluivert adalah orang yang akan menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia. "Ia dikontrak selama dua tahun dengan opsi perpanjangan dua tahun," tulis Romano di akun X miliknya, memberikan harapan baru bagi para penggemar sepak bola tanah air.

Di kalangan masyarakat Indonesia, sosok Kluivert tentu sudah tidak asing lagi. Dengan prestasi yang gemilang di dunia sepak bola, banyak yang menantikan kiprahnya di Timnas Indonesia. Mari kita lihat 

2 dari 6 halaman

1. Karir Gemilang Sebagai Atlet

Kluivert akan selalu diingat sebagai salah satu penyerang terhebat yang dimiliki oleh Timnas Belanda. Pada tahun 1995, ketika usianya baru 19 tahun, Kluivert berhasil meraih gelar Dutch Football Talent of the Year. Selain itu, pada tahun 2000, ia mencatatkan namanya sebagai pencetak gol terbanyak di Euro dengan total lima gol. Di level klub, Kluivert memulai kariernya bersama Ajax Amsterdam dan mencatatkan prestasi yang sangat mengesankan.

Selama berseragam Ajax, Kluivert berperan penting dalam membawa timnya meraih gelar Liga Champions pada musim 1994/1995. Ia menjadi pencetak gol yang menentukan saat Ajax mengalahkan AC Milan dengan skor 1-0 di final. Meskipun mengalami kesulitan saat bergabung dengan AC Milan pada tahun 1997, Kluivert berhasil bangkit dan menunjukkan performa terbaiknya di Barcelona, di mana ia mencetak 90 gol dari 182 pertandingan yang dilakoninya. Selain itu, ia juga pernah bermain untuk klub-klub lain seperti Newcastle, Valencia, PSV, dan Lille.

3 dari 6 halaman

2. Kualitas Sebagai Pelatih Belum Teruji

Tidak semua mantan pemain berhasil menjalani karier yang cemerlang sebagai pelatih, seperti halnya Carlo Ancelotti dan Pep Guardiola. Salah satu contohnya adalah Patrick Kluivert, yang hingga kini belum menunjukkan keberhasilan yang signifikan dalam perannya sebagai pelatih.

Selama periode melatih Twente U-21 dari 2011 hingga 2013, Kluivert memang memiliki pengalaman, tetapi setelah itu, dia tidak mendapatkan kesempatan yang cukup lama untuk mengelola sebuah tim. Sebagian besar waktu, dia lebih banyak berperan sebagai asisten pelatih daripada menjabat sebagai pelatih kepala.

Pada tahun 2015 hingga 2016, Kluivert diangkat sebagai pelatih tim nasional Curacao, tetapi hanya memimpin delapan pertandingan. Dia kembali ke posisi yang sama pada tahun 2021, kali ini sebagai pelatih sementara, namun hanya memimpin tim dalam enam laga.

Baru-baru ini, pada Juli 2023, Kluivert diberikan tanggung jawab untuk melatih klub Turki, Adana Demirspor. Sayangnya, dari total 20 pertandingan yang dijalani, tim yang dilatihnya mengalami enam kekalahan, yang menunjukkan bahwa perjalanan karier kepelatihannya masih jauh dari harapan.

4 dari 6 halaman

Tuduhan Judian dan Pelecehan Seksual

Dalam perjalanan hidupnya, Kluivert tidak lepas dari berbagai kontroversi. Pada tahun 1995, saat berusia 19 tahun, ia berhasil menempati posisi kelima dalam peringkat Ballon d'Or. Namun, tahun yang sama juga menjadi momen kelam ketika ia terlibat dalam kecelakaan yang melibatkan pejalan kaki akibat mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.

Dua tahun setelah insiden tersebut, Kluivert kembali tersandung masalah, kali ini diduga terlibat dalam kasus pelecehan seksual yang sempat dilaporkan ke Kepolisian Belanda. Walaupun begitu, Kluivert akhirnya dinyatakan tidak bersalah dalam kasus tersebut.

Di samping itu, pada tahun 2017, Kluivert menghadapi tuduhan lain terkait perjudian yang membuatnya terjerat utang mencapai 1 juta euro. Situasi ini tidak hanya merugikan secara finansial, tetapi juga membawa banyak teror dan tekanan psikologis bagi dirinya.

5 dari 6 halaman

4. Sempat Jadi Top Skor Sepanjang Masa Belanda

Kluivert dikenal luas sebagai pelatih dengan reputasi yang sangat mengesankan. Dia memulai karier internasionalnya bersama Timnas Belanda pada usia yang sangat muda, yaitu 18 tahun. Momen bersejarah itu terjadi pada tanggal 16 November 1994, ketika Belanda menghadapi Rep. Ceko. Selama bertahun-tahun, Kluivert menjadi salah satu andalan bagi tim nasional Belanda, berkontribusi secara signifikan dari tahun 1994 hingga 2003.

Selama satu dekade membela Timnas Belanda, Kluivert berhasil mencetak 40 gol dari 79 pertandingan yang dilakoninya. Prestasi tersebut sempat menjadikannya sebagai top skor sepanjang masa untuk tim nasional Belanda dari tahun 2003 hingga 2013.

Namun, rekor tersebut tidak bertahan selamanya. Kini, terdapat tiga pemain yang telah melampaui jumlah gol Kluivert, yaitu Klaas-Jan Huntelaar dengan 42 gol, Memphis Depay yang mencetak 46 gol, dan Robin van Persie yang berhasil mengumpulkan 50 gol.

6 dari 6 halaman

5. Pernah Tumbang 0-4 dari Bahrain

Sebelum melatih Adana Demirspor dari Juli hingga Desember 2023, Kluivert sebelumnya telah menukangi Timnas Curacao. Ia diangkat sebagai caretaker dan memimpin Curacao dalam enam pertandingan.

Dalam enam laga tersebut, Curacao mengalami kesulitan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan. Mereka hanya berhasil meraih satu kemenangan, yaitu dengan skor 8-0 saat melawan tim yang dianggap lemah, British Virgin Islands.

Di luar itu, Curacao mencatat dua kali hasil imbang dan tiga kali kekalahan. Salah satu kekalahan yang dialami Curacao terjadi saat bertemu Bahrain, di mana mereka kalah dengan skor 0-4. Menariknya, Bahrain akan menjadi lawan yang dihadapi oleh Timnas Indonesia pada Maret 2025 mendatang dalam Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Disclaimer: Artikel ini ditulis ulang oleh redaksi dengan menggunakan Artificial Intelligence

Video Terkini