Liputan6.com, Jakarta - Media Korea Selatan berbondong-bondong menyoroti keputusan PSSI memecat Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia. XportsNews menilai langkah yang diambil federasi sepak bola Tanah Air sulit dipahami, sementara OSEN menganggap pemutusan hubungan kerja tersebut terlalu terburu-buru.
Sebagaimana diketahui, PSSI melalui Ketua Umumnya Erick Thohir mengumumkan langsung pemecatan Shin Tae-yong melalui konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta Pusat pada Senin (6/1/2025) pagi WIB.
Baca Juga
Gambaran Syahrul Trisna kepada Shin Tae-yong sebagai Pelatih yang Disiplin dan Tegas: Punya Rasa Peduli, Rendah Hati, dan Humoris
Komentar Patrick Kluivert usai Resmi Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Apresiasi Shin Tae-yong
4 Anak Kesayangan Shin Tae-yong di Timnas Indonesia, Bakal Dipilih Patrick Kluivert?
Erick mengeklaim ada dinamika cukup tinggi yang terasa sejak jelang pertandingan Timnas Indonesia vs China di Kualifikasi Piala Dunia 2026, sehingga mendasari pihaknya mempertimbangkan perpisahan dengan Shin Tae-yong.
Advertisement
Peristiwa ini tergolong mengejutkan sebab STY sejatinya baru saja diikat kontrak anyar oleh federasi sepak bola Tanah Air pada Juni 2024 yang berlaku sampai 2027.
Ketika itu, Shin Tae-yong berhasil memenuhi target PSSI dengan membawa tim senior tembus fase gugur Piala Asia 2023 serta mengantar Timnas Indonesia U-23 finis sebagai peringkat 4 Piala Asia U-23 2024.
"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Senin (6/1/2025) WIB.
"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tambahnya.
Kata Media Korea Selatan soal Pemecatan Shin Tae-yong
Tak hanya mengejutkan fans sepak bola Indonesia, kabar pemecatan Shin Tae-yong juga jadi kejutan sekaligus sorotan bagi media-media di Korea Selatan. Jurnalis XportsNews Kim Jeong-hyeon melalui pemberitaannya pada Senin (6/1/2025) menilai aneh keputusan PSSI.
Pasalnya, terlepas dari hasil di Piala AFF, Shin Tae-yong dinilai tetap punya andil di balik prestasi skuad Garuda mencetak sejarah tembus pertama kalinya ke fase gugur Piala Asia 2023, semifinal Piala Asia U-23 2024, hingga ronde tiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Ini adalah pemecatan yang mengejutkan dan sulit untuk dipahami," tulis reporter Kim Jeong-hyeon dalam tulisannya di XportsNews, Senin (6/1/2025).
"Setelah datang ke Indonesia pada akhir tahun 2019, Shin Tae-yong menjabat sebagai pelatih kepala, tidak hanya timnas (senior) Indonesia saja, tetapi juga timnas di beberapa kelompok umur, termasuk U-23 dan (sempat) U-20. Sambil menjabat, secara bersamaan dia mengatur ulang skuad dengan menggunakan sumber daya muda Indonesia," sambung berita tersebut.
"Indonesia menjadi satu-satunya negara Asia Tenggara yang lolos ke babak 16 besar Piala Asia. Timnas kelompok umur mereka juga meraih hasil luar biasa. Pada Piala Asia U-23 2024, Indonesia mengalahkan Korea di perempat final dan melaju ke semifinal untuk pertama kalinya sepanjang sejarah," kata XportsNews lagi dalam laporannya.
Advertisement
PSSI Terburu-buru
Selaras dengan itu, media Korea lain yakni OSEN juga mengabarkan pemecatan Shin Tae-yong dengan nada yang menyiratkan rasa terkejut.
Dengan deretan prestasi yang dicatatkan, keputusan PSSI dinilai sedikit terburu-buru. Apalagi Timnas Indonesia saat ini sedang berjuang di putaran 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
"Ada pendapat bahwa pemutusan kontrak dengan pelatih Shin Tae-yong saat Indonesia melaju di Kualifikasi Piala Dunia adalah keputusan yang terlalu terburu-buru," bunyi tulisan reporter Woo Choong-won dari OSEN pada Senin (6/1/2025).
"Ini adalah keputusan yang tidak dapat dipahami. Pasalnya, sepak bola Indonesia mengalami perkembangan drastis sejak pelatih Shin tae-yong menjabat," tulis reporter OSEN lainnya, Seo Jeong-hwan, Selasa (7/1/2025).