Sukses

Pilih Patrick Kluivert Latih Timnas Indonesia, Erick Thohir Sebut Zinedine Zidane dan Real Madrid

Ketua Umum PSSI Erick Thohir menepis kekhawatiran terhadap pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. Dia menyebut faktor pengalaman tidak jadi penentu.

Liputan6.com, Jakarta - Ketua Umum PSSI Erick Thohir menepis kekhawatiran terhadap pemilihan Patrick Kluivert sebagai pelatih timnas Indonesia. Dia menyebut faktor pengalaman tidak jadi penentu.

Publik Tanah Air melihat Kluivert tidak memiliki pengalaman sepadan untuk menggantikan Shin Tae-yong. Sepanjang kariernya, sosok berusia 48 tahun itu memang hanya melatih timnas Curacao dan klub Turki Adana Demirspor pada level senior.

Namun, Erick Thohir tidak melihat itu sebagai penghalang. Sebab, PSSI mencari sosok yang bisa mengendalikan ruang ganti.

Dia menyontohkan kiprah Zinedine Zidane bersama Real Madrid. Zidane juga tidak punya pengalaman sama sekali ketika pertama kali ditunjuk sebagai nakhoda Los Blancos pada 2016.

Meski begitu, dia bisa mempersembahkan tiga trofi Liga Champions, satu mahkota LaLiga, dua gelar Piala Super Eropa, dan dua titel Piala Dunia Antarklub pada periode pertama kekuasaannya di Estadio Santiago Bernabeu.

"Prioritas adalah Eropa, lalu Belanda. Saya sempat wawancara Spanyol, Italia, tapi nanti kulturnya beda lagi, itu (masalah) lagi. (Pelatih) harus menguasai kamar ganti," katanya dalam wawancara Liputan6 Sport Eksklusif Bersama Ketua Umum PSSI Erick Thohir yang dipandu Glen Joshua.

"Ada yang debat track record Patrick. Lho, banyak pelatih yang belum terkenal bisa kuasai kamar ganti Zidane? Kan tidak ada track manajer, tiba-tiba oke. Ada di kantor bilang Real Madrid itu pelatihnya tidak taktikal, tapi bisa kuasai kamar ganti. Benar juga. Inilah dinamika," sambung Erick Thohir.

Demi membantu Kluivert dalam menyusun strategi, Erick Thohir menunjuk Alex Pastoor dan Denny Landzaat untuk membantu.

2 dari 3 halaman

Patrick Kluivert Resmi Latih Timnas Indonesia

Rabu (8/1/2025), PSSI secara resmi mengumumkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru Timnas Indonesia. Pelatih asal Belanda ini telah menandatangani kontrak selama dua tahun yang dilengkapi dengan opsi perpanjangan selama dua tahun ke depan.

"Sebenarnya saya langsung antusias, karena potensi yang dimiliki Indonesia sangat besar," kata Kluivert dilansir De Telegraaf.

"Indonesia adalah negara dengan hampir 300 juta penduduk, banyak di antaranya sangat menyukai sepak bola," tambah pelatih berusia 48 tahun tersebut.

Kluivert juga gembira karena Timnas Indonesia memiliki sejumlah pemain yang berkarier di Eropa. Pemilihan Kluivert sebagai pelatih tim Garuda oleh PSSI tentu berkaitan dengan banyaknya pemain naturalisasi yang berasal dari Belanda.

“Selain itu, kini ada peluang untuk memanfaatkan pemain-pemain Indonesia yang bermain di Eropa,” ucap Patrick Kluivert. 

3 dari 3 halaman

PSSI Copot Shin Tae-yong dari Kursi Pelatih Timnas Indonesia

Patrick Kluivert menggantikan Shin Tae-yong yang diberhentikan Senin (6/1/2025). Keputusan itu memancing pertanyaan dari publik yang cemas pergantian pelatih bakal menghambat ambisi timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

Namun, Erick Thohir menegaskan langkah itu justru diambil demi membawa Tim Garuda merebut tiket ke turnamen di Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko.

"Kalau rasa pesimisme itu, atau semua lihat saya harus mundur, ya saya mundur. Saya izin ke FIFA, saya pamit," ungkapnya.

Erick Thohir menjelaskan wacana pemecatan Shin Tae-yong sebenarnya sudah muncul dari sebelum laga Timnas Indonesia vs China, Oktober lalu.

Ada dinamika cukup tinggi yang terjadi kala itu, sehingga memunculkan pertimbangan pisah dengan juru taktik asal Korea Selatan. Secara umum, aspek komunikasi dan taktikal banyak disebut-sebut sebagai alasan utama oleh Erick.

Walau begitu, Ketum PSSI menegaskan hubungannya dengan Shin Tae-yong tetap terjaga baik, dengan mantan pelatih Timas Indonesia juga diklaim sudah legawa menerima keputusan ini.

"Sebelum pertandingan di China itu sudah terjadi dinamika yang cukup tinggi. Kalau kita hitung-hitung, jika dilakukan (pemecatan STY) saat itu, jarak ke pertandingan berikutnya cukup singkat," papar Erick Thohir.

"Makanya hari ini yang terbaik. Risiko tentu ada, tetapi lebih baik ambil risiko daripada menyesal di kemudian hari. Dan kemudian kita mencari figur yang bisa memberi ekstra effort dalam hal komunikasi, taktikal, dan lain-lain," tandasnya.

Video Terkini