Larasati Gading meraih hasil menggembirakan saat mengikuti kompetisi berkuda di Jerman akhir pekan lalu. Dengan mengandalkan kuda barunya, Laras tampil sebagai juara nomor dressage pada kelas Intermediaire II di pertandingan yang dilangsungkan di Zierow, Jerman.
“Saya bertanding dengan kuda baru di level baru dan langsung menang, senang sekali rasanya. Kuda saya namanya Diamond Boy,” kata Larasati kepada Liputan6.com.
Laras dan Diamond Boy mencatatkan skor 65 persen pada kelas Intermediaire II, satu tingkat di bawah kelas Grand Prix.
Bersama kudanya yang lain, Laras yang pada SEA Games 2011 menyumbangkan dua emas bagi Indonesia mengikuti kelas Intermediaire I. Dengan kuda Wallenstein ia menempati peringkat ketiga dan dengan Desperado ada di posisi kelima.
“Skor dengan juara pertama hanya beda 3 poin, sebel banget. Saya memang melakukan kesalahan sih. Padahal kalau tidak, saya bisa menang dengan mudah.”
Laras memilih untuk tinggal di Jerman. Kompetisi di sana sangat banyak. Bagus dalam mempersiapkan diri menuju Asian Games 2014 yang menjadi targetnya.
Tahun ini Larasati berencana untuk mencoba memperbaiki prestasi di level tertinggi, Grand Prix. Tujuannya agar ia bisa punya kesempatan untuk lolos ke World Equestrian Games 2014 di Normandy, Prancis.
Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/134SebZ">Akhirnya, Ronaldo dan Sang Kekasih Tiba di Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/10T5sbu">Inilah Suasana di Dalam Jet Pribadi Ronaldo Saat Terbang ke Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/134T2NT">Walau Selebriti Dunia Tapi Ronaldo Tak Rewel Soal Makanan di Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFvQ0">Di Bali Ronaldo Akan Dikejutkan Oleh Bocah Asal Aceh, Martunis</a>
* <a href="http://bit.ly/17Bkcih">Asap dari Indonesia Buat Klub Inggris Batal Main di Malaysia</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFGuy">Semifinal Piala Konfederasi Terancam Batal</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFLyf">Kembali, Istri Peter Crouch Berbikini Seksi</a>
“Saya bertanding dengan kuda baru di level baru dan langsung menang, senang sekali rasanya. Kuda saya namanya Diamond Boy,” kata Larasati kepada Liputan6.com.
Laras dan Diamond Boy mencatatkan skor 65 persen pada kelas Intermediaire II, satu tingkat di bawah kelas Grand Prix.
Bersama kudanya yang lain, Laras yang pada SEA Games 2011 menyumbangkan dua emas bagi Indonesia mengikuti kelas Intermediaire I. Dengan kuda Wallenstein ia menempati peringkat ketiga dan dengan Desperado ada di posisi kelima.
“Skor dengan juara pertama hanya beda 3 poin, sebel banget. Saya memang melakukan kesalahan sih. Padahal kalau tidak, saya bisa menang dengan mudah.”
Laras memilih untuk tinggal di Jerman. Kompetisi di sana sangat banyak. Bagus dalam mempersiapkan diri menuju Asian Games 2014 yang menjadi targetnya.
Tahun ini Larasati berencana untuk mencoba memperbaiki prestasi di level tertinggi, Grand Prix. Tujuannya agar ia bisa punya kesempatan untuk lolos ke World Equestrian Games 2014 di Normandy, Prancis.
Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/134SebZ">Akhirnya, Ronaldo dan Sang Kekasih Tiba di Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/10T5sbu">Inilah Suasana di Dalam Jet Pribadi Ronaldo Saat Terbang ke Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/134T2NT">Walau Selebriti Dunia Tapi Ronaldo Tak Rewel Soal Makanan di Bali</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFvQ0">Di Bali Ronaldo Akan Dikejutkan Oleh Bocah Asal Aceh, Martunis</a>
* <a href="http://bit.ly/17Bkcih">Asap dari Indonesia Buat Klub Inggris Batal Main di Malaysia</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFGuy">Semifinal Piala Konfederasi Terancam Batal</a>
* <a href="http://bit.ly/10jFLyf">Kembali, Istri Peter Crouch Berbikini Seksi</a>