Meski dituding sebagai penyebab batalnya laga Persija kontra Persib, pihak panitia penyelenggara (panpel) dinilai Ketua Komisi Disiplin (Komdis) PSSI, Hinca Panjaitan, sudah bekerja sesuai kaidahnya. Menurut dia, panpel hanya kurang siap menjamu tamu yang berstatus sebagai tim yang paling dibenci suporter tuan rumah. Â
"Tugas panpel yaitu bertanggungjawab untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada tim tamu. Wilayah komdis mengawal kegiatan itu. Ketika ada insiden lain seperti kemarin, itu menjadi ranah polisi. Komdis hanya menyidik soal panpel," kata Hinca saat ditemui wartawan di Kantor PSSI, Rabu (26/6/2013).
Sebelumnya, panpel yang berasal dari kubu Persija dituduh tidak becus dalam menangani pengamanan. Tak diberikannya mobil rantis pada skuat Persib membuat panpel jadi sasaran kesalahan dari kasus ini.
Namun, Hinca menolak beranggapan demikian. Diakuinya, Panpel sudah menyediakan mobil rantis yang diminta Persib. Namun, sesuai persetujuan, mobil itu baru akan dikeluarkan jika keadaan sudah tidak kondusif.
Sayangnya, kekisruhan terjadi begitu cepat. Tak berapa lama setelah meninggalkan hotel tempat pemain Persib menginap, bus langsung dihadiahi lemparan batu oleh sekelompok orang tak dikenal.
"Panpel ternyata sudah menyediakan mobil rantis. Panpel bisa dikatakan bertanggungjawab karena saat mobil Persib masuk tol untuk mencari tempat aman, Panpel masih terus mengikuti. Tapi, kerusuhan itu diluar dugaan dan terjadi sangat cepat," jelasnya.
Untuk mengusut tuntas kasus ini, Komdis masih akan menunggu investigasi yang dilakukan pihak kepolisian. Selain itu, komdis juga akan menunggu bukti-bukti penguat laporan yang dimiliki Persib dan Persija.
"Komdis akan menunda keputusan sambil menjalani investigasi selanjutnya. Persib juga kami minta melengkapi dokumen pengaduan. Persija juga kami minta untuk bawa dokumen yang diperlukan," pungkasnya. (Van)
"Tugas panpel yaitu bertanggungjawab untuk memberikan rasa aman dan nyaman pada tim tamu. Wilayah komdis mengawal kegiatan itu. Ketika ada insiden lain seperti kemarin, itu menjadi ranah polisi. Komdis hanya menyidik soal panpel," kata Hinca saat ditemui wartawan di Kantor PSSI, Rabu (26/6/2013).
Sebelumnya, panpel yang berasal dari kubu Persija dituduh tidak becus dalam menangani pengamanan. Tak diberikannya mobil rantis pada skuat Persib membuat panpel jadi sasaran kesalahan dari kasus ini.
Namun, Hinca menolak beranggapan demikian. Diakuinya, Panpel sudah menyediakan mobil rantis yang diminta Persib. Namun, sesuai persetujuan, mobil itu baru akan dikeluarkan jika keadaan sudah tidak kondusif.
Sayangnya, kekisruhan terjadi begitu cepat. Tak berapa lama setelah meninggalkan hotel tempat pemain Persib menginap, bus langsung dihadiahi lemparan batu oleh sekelompok orang tak dikenal.
"Panpel ternyata sudah menyediakan mobil rantis. Panpel bisa dikatakan bertanggungjawab karena saat mobil Persib masuk tol untuk mencari tempat aman, Panpel masih terus mengikuti. Tapi, kerusuhan itu diluar dugaan dan terjadi sangat cepat," jelasnya.
Untuk mengusut tuntas kasus ini, Komdis masih akan menunggu investigasi yang dilakukan pihak kepolisian. Selain itu, komdis juga akan menunggu bukti-bukti penguat laporan yang dimiliki Persib dan Persija.
"Komdis akan menunda keputusan sambil menjalani investigasi selanjutnya. Persib juga kami minta melengkapi dokumen pengaduan. Persija juga kami minta untuk bawa dokumen yang diperlukan," pungkasnya. (Van)