Ketua Umum Jakmania, Larico Ranggamone mengaku pihaknya sudah coba menjalin perdamaian dengan suporter Persib Bandung, Bobotoh dan Viking. Namun sayangnya, niatan yang diutarakan Larico tersebut tak kunjung terealisasi.
Menurutnya, kubu Jakmania, sebutan untuk suporter Persija sudah beberapa kali datang ke Bandung. Namun belum adanya keselarasan membuat dua suporter itu terus bergesekan hingga sekarang.
“Kami siap untuk damai. Kita punya 120 pengurus di Jakmania. Kita siap dipertemukan dengan pendukung Persib,” tegas Larico di kantor Menpora, Selasa (2/7/2013).
Pada 22 Juni lalu, Jakmania dituduh sebagai pelaku penyerangan bus Persib yang hendak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk bertanding melawan Persija. Namun Larico dengan tegas membantahnya. Ia sendiri menyesali dan mengecam tindakan anarkis tersebut.
“Saya selaku perwakilan Jakmania mengecam tindakan itu dan menyesal atas kejadian yang mengatasnamakan Jakmania. Saya harap pihak kepolisian cepat menyelesaikan kasus ini,” ungkapnya.
“Saya juga menyesalkan soal sweping mobil plat B yang dilakukan para Bobotoh. Kejadian seperti itu sebenarnya bukan sekali terjadi. Saya pernah menjadi korbannya, Tapi bagi saya, jangan sampai Jakmania sweping mobil-mobil plat D (asal Bandung). Haram untuk Jakmania rusak mobil plat D” tambah pria yang akrab disapa ayah Rico ini.
Demi membantu jalannya perdamaian tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengaku siap bergerak. Dalam sepekan terakhir, Roy sudah membuat tindakan dengan memanggil perwakilan Persib dan Persija untuk melakukan perundingan ringan di kantor Menpora.(*)
Menurutnya, kubu Jakmania, sebutan untuk suporter Persija sudah beberapa kali datang ke Bandung. Namun belum adanya keselarasan membuat dua suporter itu terus bergesekan hingga sekarang.
“Kami siap untuk damai. Kita punya 120 pengurus di Jakmania. Kita siap dipertemukan dengan pendukung Persib,” tegas Larico di kantor Menpora, Selasa (2/7/2013).
Pada 22 Juni lalu, Jakmania dituduh sebagai pelaku penyerangan bus Persib yang hendak menuju Stadion Utama Gelora Bung Karno untuk bertanding melawan Persija. Namun Larico dengan tegas membantahnya. Ia sendiri menyesali dan mengecam tindakan anarkis tersebut.
“Saya selaku perwakilan Jakmania mengecam tindakan itu dan menyesal atas kejadian yang mengatasnamakan Jakmania. Saya harap pihak kepolisian cepat menyelesaikan kasus ini,” ungkapnya.
“Saya juga menyesalkan soal sweping mobil plat B yang dilakukan para Bobotoh. Kejadian seperti itu sebenarnya bukan sekali terjadi. Saya pernah menjadi korbannya, Tapi bagi saya, jangan sampai Jakmania sweping mobil-mobil plat D (asal Bandung). Haram untuk Jakmania rusak mobil plat D” tambah pria yang akrab disapa ayah Rico ini.
Demi membantu jalannya perdamaian tersebut, Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo mengaku siap bergerak. Dalam sepekan terakhir, Roy sudah membuat tindakan dengan memanggil perwakilan Persib dan Persija untuk melakukan perundingan ringan di kantor Menpora.(*)