Blatter Bakal Minta FIFA Gelar PD 2022 di Musim Dingin

Piala Dunia 2022 yang akan dilangsungkan di Qatar terus mendapat sorotan menyoal waktu penyelenggaraannya. Permasalahan muncul karena dilangsungkan saat musim panas dan akan membuat perhelatan empat tahunan ini menjadi sangat berat untuk para pesepakbola akibat cuaca panas.

Musim panas di Qatar memang tidak biasa karena berada di wilayah Timur Tengah yang terkenal panas. Musim panas di Qatar bisa mencapai 50 derajat celcius, yang sudah barang tentu akan membuat para pesepakbola akan kepanasan.

Sebuah opsi muncul, namun dianggap akan mengganggu kompetisi liga domestik dari negara peserta Piala Dunia, khususnya liga sepakbola Eropa. Karena, rencana penyelenggaraan dilangsungkan saat musim dingin.

Menanggapi hal ini, Presiden FIFA, Sepp Blatter, mengungkapkan akan bertanya kepada FIFA untuk menyetujui penyelenggaraan pada musim dingin.

"Masih ada banyak waktu. Saya akan membawa masalah ini kepada Komite Eksekutif FIFA," ujar Blatter.

"Apabila Piala Dunia menjadi pesta untuk semua orang, Anda tidak dapat memainkan sepakbola saat musim panas. Anda dapat mendinginkan temperatur stadion, tapi anda tidak dapat mendinginkan seluruh negara," tegas pria berusia 77 tahun itu.

Namun, rencana itu ditentang pimpinan dari dua asosiasi sepakbola Eropa, yakni chief Executive Bundesliga, Christian Seifert, dan Chairman Asosiasi Sepakbola Inggris (FA), David Bernstein.

"Saya tidak yakin dengan kredibilitas FIFA. Hal ini menunjukan kepada saya apabila FIFA, sebagai badan yang mencari solusi terbaik untuk setiap pertandingan, mengacuhkan liga domestik yang menjadi pusat sepakbola, bukan turnamen yang datang setiap empat tahun sekali," ujar Seifert.

Sementara Bernsterin menyatakan menolak penyelenggaraan dilangsungkan saat musim dingin. "Menurut pandangan pribadi saya, adalah hal yang salah apabila Piala Dunia 2022 di Qatar diadakan saat musim dingin," ucap Bernsterin tegas.(ESPN/Bog)