Tanpa banyak pemberitaan sebelumnya, Gerardo Martino terpilih menjadi pelatih baru Barcelona. Tak banyak yang tahu sejarah dari mantan pelatih Paraguay yang banyak menghabiskan karier di Newell's Old Boys ini.
Tino, panggilannya, sebenarnya tak pernah berniat untuk menjadi pelatih. Seperti yang diungkapkannya beberapa waktu lalu. "Tak ada hal lebih menarik dibandingkan menjadi pemain. Memainkan sebuah laga dan mencetak gol tak ada tandingannya dibandingkan menjadi seorang pelatih," tandasnya.
Pelatih asal Argentina ini merupakan seorang gelandang andal. Dia menjadi ikon di klub Newell's Old Boys. Dia main di sana selama 16 musim dan memenangkan empat trofi di sana, salah satunya ketika dilatih Marcelo Bielsa.
Keputusannya untuk beralih menjadi pelatih terjadi di pengujung kariernya. Tino mencintai sepak bola dan akhirnya pensiun pada 1996. Namun, dia masih ingin terlibat dengan sepak bola. Maka itu, dia memutuskan jadi pelatih.
Pada 1998, dia memutuskan untuk melatih klub divisi dua Argentina. Masa jayanya justru terjadi saat melatih klub Paraguay. Dia memenagkan tujuh gelar bersama Libertad dan Cerro Porteno.
Setelah melatih Colon, Tino lalu ditunjuk Paraguay menjadi pelatih timnas pada 2006. Dia mampu mengantarkan Paraguay sampai perempat final Piala Dunia, dimana dia kalah 0-1 dari Spanyol. Saat itu, dia mendapatkan penghargaan Sporting Merit Medal dari pemerintahan Paraguay.
Setahun kemudian, dia membawa Paraguay tembus final Piala Amerika. Dia juga pernah melatih Malaga dan Real Sociedad, sebelum melatih ke klub asalnya, Newell's Old Boys.
Tino merupakan penganut metode yang dipakai Bielsa. Tino mengagumi Bielsa yang disejajarkannya bersama Luis Cesar Menotti dan Carlos Bilardo. Dia juga terpengaruh oleh pelatih lain semacam Yudica dan Lolari.
Tino punya prinsip, pemain lebih menentukan dibandingkan seorang pelatih. Dia sangat yakin, kesuksesan bisa didapatkan jika klub memiliki pemain berbakat. (M)
Baca juga:
* Laga Chelsea di Jakarta Terancam Batal?
* Inilah Isi Surat Perpisahan Thiago untuk Barca
* Free-kick, Spesialisasi Cristiano Ronaldo
* Ancelotti Komentari Kemenangan Besar Madrid
* Timnas Indonesia Seret Gol, Statistik Jadi Bukti
* Luis Suarez Sudah Main Pingpong di Tur Liverpool
Tino, panggilannya, sebenarnya tak pernah berniat untuk menjadi pelatih. Seperti yang diungkapkannya beberapa waktu lalu. "Tak ada hal lebih menarik dibandingkan menjadi pemain. Memainkan sebuah laga dan mencetak gol tak ada tandingannya dibandingkan menjadi seorang pelatih," tandasnya.
Pelatih asal Argentina ini merupakan seorang gelandang andal. Dia menjadi ikon di klub Newell's Old Boys. Dia main di sana selama 16 musim dan memenangkan empat trofi di sana, salah satunya ketika dilatih Marcelo Bielsa.
Keputusannya untuk beralih menjadi pelatih terjadi di pengujung kariernya. Tino mencintai sepak bola dan akhirnya pensiun pada 1996. Namun, dia masih ingin terlibat dengan sepak bola. Maka itu, dia memutuskan jadi pelatih.
Pada 1998, dia memutuskan untuk melatih klub divisi dua Argentina. Masa jayanya justru terjadi saat melatih klub Paraguay. Dia memenagkan tujuh gelar bersama Libertad dan Cerro Porteno.
Setelah melatih Colon, Tino lalu ditunjuk Paraguay menjadi pelatih timnas pada 2006. Dia mampu mengantarkan Paraguay sampai perempat final Piala Dunia, dimana dia kalah 0-1 dari Spanyol. Saat itu, dia mendapatkan penghargaan Sporting Merit Medal dari pemerintahan Paraguay.
Setahun kemudian, dia membawa Paraguay tembus final Piala Amerika. Dia juga pernah melatih Malaga dan Real Sociedad, sebelum melatih ke klub asalnya, Newell's Old Boys.
Tino merupakan penganut metode yang dipakai Bielsa. Tino mengagumi Bielsa yang disejajarkannya bersama Luis Cesar Menotti dan Carlos Bilardo. Dia juga terpengaruh oleh pelatih lain semacam Yudica dan Lolari.
Tino punya prinsip, pemain lebih menentukan dibandingkan seorang pelatih. Dia sangat yakin, kesuksesan bisa didapatkan jika klub memiliki pemain berbakat. (M)
Baca juga:
* Laga Chelsea di Jakarta Terancam Batal?
* Inilah Isi Surat Perpisahan Thiago untuk Barca
* Free-kick, Spesialisasi Cristiano Ronaldo
* Ancelotti Komentari Kemenangan Besar Madrid
* Timnas Indonesia Seret Gol, Statistik Jadi Bukti
* Luis Suarez Sudah Main Pingpong di Tur Liverpool