Wakil Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Tinju Indonesia (Pertina) Yopi Papilaya menilai tanggung jawab penyelenggaraan insiden 'tinju berdarah' di Nabire ada di tangan KONI setempat. Sebab kegiatan itu bagian dari multievent pekan olahraga kabupaten (Porkab).
"Bagi Pertina Pusat, permasalahan di Nabire sudah selesai. Secara teknis, Pertina Nabire hanya bagian dari panitia besar yang dibentuk KONI kabupaten," kata Yopi Papilaya di Nabire, Rabu (24/7/2013).
Yopi mengatakan setelah kembali ke Jakarta akan menyusun laporan kepada KONI Pusat dan Menteri Pemuda dan Olahraga, agar pihak-pihak terkait mengeluarkan pernyataan yang proporsional dan tidak saling menyalahkan.
Apalagi, keributan di GOR Kota Lama, Nabire pada 14 Juli lalu sama sekali tidak terkait dengan teknis penyelenggaraan dan hasil pertandingan.
"Kalau keributan karena ketidakpuasan atas hasil pertandingan, pasti yang diserang adalah panitia, hakim, dan wasit," tuturnya.
Yopi mengatakan pihaknya sudah bertemu Kapolda Papua Irjen Pol Tito Karnavian dan Kapolres Nabire AKBP Bahara Marpaung serta Bupati Nabire Isaias Douw. Dari pertemuan itu, Pertina Pusat sudah mendapatkan gambaran mengenai kejadian yang sebenarnya.
Menurut Yopi, semua pihak sudah berkesimpulan bahwa kejadian itu murni musibah dan tidak ditemukan adanya indikasi rekayasa tertentu. Berdasarkan keterangan dokter, tidak ada tanda-tanda kekerasan terhadap korban. (Ant/*)
Saling Lempar Tanggung Jawab soal Insiden Tinju Nabire
Wakil Ketua Umum PP Pertina Yopi Papilaya menilai tanggung jawab penyelenggaraan insiden tinju berdarah ada di tangan KONI setempat.
Advertisement