Sukses

Momen Terakhir Martino Sebelum Tinggalkan Rosario

Fans Newell's Old Boys bahkan memencet bel rumah Tata untuk mengetahui keberadaannya.

Kota Rosario agak "mendung" saat Gerardo Martino terbang ke Barcelona, Kamis (25/6/13). Ini sama dengan suasana hati mantan pelatih Newell's Old Boy itu ketika meninggalkan rumahnya di pagi hari untuk berangkat menuju Barcelona. Perasaan Tata, panggilan Martino, campur aduk karena harus meninggalkan kota dan klub yang sudah melekat di hatinya.

"Selamat tinggal untuk semua. Sesungguhnya sulit untuk mengatakan ini," ujar Tata. Malam hari sebelumnya, sekitar 200 orang berkumpul di luar rumahnya. Mayoritas adalah fans, tapi ada juga teman serta kerabat Tata. Mereka rela berkumpul sampai pukul 23.30 waktu setempat untuk mengucapkan selamat kepada Tata.

Sebelumnya, Tata mengecek tekanan darahnya Rabu pagi. Bahkan belum lama ini, dia sudah jalani check up. Pada pukul 12.00, dia menunggu Victor Ramos, mantan rekannya di Newell's dan Gustavo El Galgo Dezotti, staf pelatih di Newell's.

Pada Kamis, kejadian Rabu malam dimana fans mendatangi rumah Tata terjadi lagi. Fans berat Newell's mengerubungi rumah Tata yang terletak di daerah Orono. Tak kunjung keluar, fans bahkan memencet bel yang ada di rumahnya.

"Apakah Tata ada di rumah?" Semua ingin menguccapkan selamat tinggal kepada pria yang sebelumnya menjadi pelatih Newell's.  Tata keluar dari rumah dan melambaikan tangan kepada semua orang.

Lalu, Tata tampak berkumpul dengan keluarganya. Dia berbincang banyak dengan anak-anaknya yang bakal dirindukannya. Pada pukul 16.30, Tata berangkat ke rumah ayahnya untuk pamit sekaligus ucapkan selamat Natal. Dia kemudian pulang ke rumah untuk menjemput istri dan anaknya menuju bandara.

Tata tak sendiri pergi ke Barcelona. Bersamanya juga ikut Elvio Paolorosso (fisioterapi), Jorge Pautasso (asisten) dan Marcelo Fernandez (pelatih fisik) di penerbangan Aerolineas Argentinas dengan nomor 2709. Istrinya, Angelica Cosenza baru gabung Sabtu nanti.

"Bagi Tata, ini seperti mimpi," aku Angelica. "Ini sesuatu yang tak pernah dibayangkannya, tapi dia memang pantas. Dia pantas karena kerja keras yang dilakukannya selama ini di sepak bola. Dia mempersembahkan hidupnya untuk ini." (M)