Sekou Camara, striker Pelita Bandung Raya (PBR) meninggal dunia secara mengejutkan, Sabtu (27/7/13) malam. Dia menghembuskan nafas terakhirnya saat berlatih game pada pukul 23:00 WIB di Stadion Siliwangi. Kematian yang tak diduga dan membuat gempar jagat sepak bola nasional.
Berbeda dengan nasib Diego Mendieta, pemain asing lain yang meninggal tahun lalu, Camara meninggal dunia saat tak ada gejala penyakit apa-apa yang menghampiri dirinya.
Chief Executive Officer PT Kreasi Performa Pasundan yang mengelola PBR, Marco Gracia Paolo mengatakan, meninggalnya Camara terjadi secara tiba-tiba. Saat kejadian, pemain bernomor punggung 9 itu tengah menjalani latihan bersama Tema Mursadat dan kawan-kawan.
"Latihan masih dalam sesi game sekitar jam 11 malam kurang. Saat membenarkan tali sepatu dia sempat terjatuh. Karena melihat itu, kita pun secepatnya membawa ke rumah sakit terdekat," ujar Marco.
Pemain asal Mali tersebut menutup usia di Rumah Sakit Halmahera tepat pukul 23.48 WIB. Setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan secara intensif.
Camara adalah potret nasib getir pemain-pemain asing yang merumput di Indonesia. Camara memang baru menjajal tiga klub di Indonesia yaitu PSAP Sigli, Persiwa Wamena dan PBR. Tapi dia harus berhadapan dengan sebuah wajah sepak bola yang tidak indah.
Di dua klub pertamanya, gaji Camara dikabarkan ditunggak. Berdasarkan selentingan yang beredar, Camara berniat mempertanyakan ini kepada PSSI. Meski, PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional tak mau terlibat langsung dalam urusan terlambatnya pembayaran gaji.
Baru di PBR, Camara merasakan kehidupan yang agak lumayan. Seperti diakui Marco, PBR akan membayarkan sisa kontrak Camara kepada ibunya di Mali. Dia juga memastikan, gaji Camara di PBR lancar.
Namun mirisnya, masih ada cerita sedih Camara di PBR. Ini bukan terkait gaji tapi keinginan pulang kampung yang tak terpenuhi. Camara sebenarnya ingin pulang kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Tapi rencana itu urung dilakukan karena padatnya jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Meninggalnya Sekou Camara menambah panjang deretan pemain yang meninggal akibat serangan jantung. Yang paling terakhir adalah pemain Sevilla Antonio Puerta, serta pemain Kamerun Marc Vivian Foe yang meninggal setelah sebelumnya pingsan saat bermain di lapangan.
Striker Produktif
Selama menekuni profesinya sebagai atlet sepak bola, Sekou dikenal sebagai striker yang rajin mencetak gol. Sebelum pindah ke PBR pada pertengahan musim ini, Sekou bergabung dengan Persiwa Wamena. Dengan tim asal Papua tersebut, pemain kelahiran 17 November 1985 itu mampu menorehkan 10 gol dari 15 penampilan yang didapatnya.
Sebelumnya, Sekou tercatat pernah membela klub Afrika Selatan yakni Jomo Cosmos dan Engen Santos. Dia sendiri mengawali karier dengan bermain di klub asal Mali, Centre Salif Keita.
Musim 2011/2012, Sekou hijrah ke Indonesia. Saat itu ia direkrut oleh PSAP Sigli. Bersama tim asal Aceh, pemain kebangsaan Mali tersebut mencatatkan 30 penampilan dan mengukir 12 gol.
Bersama PBR, Sekou baru mencetak satu gol. Itu didapatnya kala PBR menghadapi Persib Bandung, 11 Juni lalu. Saat itu, Sekou mencetak gol pembuka di menit 30. Namun sayang, hasil akhir justru menunjukkan kemenangan untuk Persib dengan skor 4-3. (Berbagai Sumber)
Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/1cfoVWk">Empat Rencana Ancelotti untuk Penyerang Tengah Madrid</a>
* <a href="http://bit.ly/1e50J7b">Legenda Belanda Bicara Juve dan Milan</a>
* <a href="http://bit.ly/1cfpek5">Tata: Saya Tak Pernah Membayangkan Latih Messi</a>
* <a href="http://bit.ly/13jIfuA">Alasan Red Miss Devils Emoh Ungkap Identitas: Tak Mau Terkenal</a>
* <a href="http://bit.ly/14qNmIL">Daftar `Mesin Uang` Manchester United</a>
* <a href="http://bit.ly/18LVVqg">[VIDEO] Kalah dari Dortmund, Guardiola Tampar Pipi Thiago</a>
Berbeda dengan nasib Diego Mendieta, pemain asing lain yang meninggal tahun lalu, Camara meninggal dunia saat tak ada gejala penyakit apa-apa yang menghampiri dirinya.
Chief Executive Officer PT Kreasi Performa Pasundan yang mengelola PBR, Marco Gracia Paolo mengatakan, meninggalnya Camara terjadi secara tiba-tiba. Saat kejadian, pemain bernomor punggung 9 itu tengah menjalani latihan bersama Tema Mursadat dan kawan-kawan.
"Latihan masih dalam sesi game sekitar jam 11 malam kurang. Saat membenarkan tali sepatu dia sempat terjatuh. Karena melihat itu, kita pun secepatnya membawa ke rumah sakit terdekat," ujar Marco.
Pemain asal Mali tersebut menutup usia di Rumah Sakit Halmahera tepat pukul 23.48 WIB. Setelah sebelumnya dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat pemeriksaan secara intensif.
Camara adalah potret nasib getir pemain-pemain asing yang merumput di Indonesia. Camara memang baru menjajal tiga klub di Indonesia yaitu PSAP Sigli, Persiwa Wamena dan PBR. Tapi dia harus berhadapan dengan sebuah wajah sepak bola yang tidak indah.
Di dua klub pertamanya, gaji Camara dikabarkan ditunggak. Berdasarkan selentingan yang beredar, Camara berniat mempertanyakan ini kepada PSSI. Meski, PSSI sebagai otoritas sepak bola nasional tak mau terlibat langsung dalam urusan terlambatnya pembayaran gaji.
Baru di PBR, Camara merasakan kehidupan yang agak lumayan. Seperti diakui Marco, PBR akan membayarkan sisa kontrak Camara kepada ibunya di Mali. Dia juga memastikan, gaji Camara di PBR lancar.
Namun mirisnya, masih ada cerita sedih Camara di PBR. Ini bukan terkait gaji tapi keinginan pulang kampung yang tak terpenuhi. Camara sebenarnya ingin pulang kampung untuk merayakan hari raya Idul Fitri. Tapi rencana itu urung dilakukan karena padatnya jadwal kompetisi Indonesia Super League (ISL).
Meninggalnya Sekou Camara menambah panjang deretan pemain yang meninggal akibat serangan jantung. Yang paling terakhir adalah pemain Sevilla Antonio Puerta, serta pemain Kamerun Marc Vivian Foe yang meninggal setelah sebelumnya pingsan saat bermain di lapangan.
Striker Produktif
Selama menekuni profesinya sebagai atlet sepak bola, Sekou dikenal sebagai striker yang rajin mencetak gol. Sebelum pindah ke PBR pada pertengahan musim ini, Sekou bergabung dengan Persiwa Wamena. Dengan tim asal Papua tersebut, pemain kelahiran 17 November 1985 itu mampu menorehkan 10 gol dari 15 penampilan yang didapatnya.
Sebelumnya, Sekou tercatat pernah membela klub Afrika Selatan yakni Jomo Cosmos dan Engen Santos. Dia sendiri mengawali karier dengan bermain di klub asal Mali, Centre Salif Keita.
Musim 2011/2012, Sekou hijrah ke Indonesia. Saat itu ia direkrut oleh PSAP Sigli. Bersama tim asal Aceh, pemain kebangsaan Mali tersebut mencatatkan 30 penampilan dan mengukir 12 gol.
Bersama PBR, Sekou baru mencetak satu gol. Itu didapatnya kala PBR menghadapi Persib Bandung, 11 Juni lalu. Saat itu, Sekou mencetak gol pembuka di menit 30. Namun sayang, hasil akhir justru menunjukkan kemenangan untuk Persib dengan skor 4-3. (Berbagai Sumber)
Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/1cfoVWk">Empat Rencana Ancelotti untuk Penyerang Tengah Madrid</a>
* <a href="http://bit.ly/1e50J7b">Legenda Belanda Bicara Juve dan Milan</a>
* <a href="http://bit.ly/1cfpek5">Tata: Saya Tak Pernah Membayangkan Latih Messi</a>
* <a href="http://bit.ly/13jIfuA">Alasan Red Miss Devils Emoh Ungkap Identitas: Tak Mau Terkenal</a>
* <a href="http://bit.ly/14qNmIL">Daftar `Mesin Uang` Manchester United</a>
* <a href="http://bit.ly/18LVVqg">[VIDEO] Kalah dari Dortmund, Guardiola Tampar Pipi Thiago</a>