Sukses

Kurang Puas, Rio Haryanto Ingin Pindah Tim

Lantaran kurang puas dengan performa mobilnya, pembalap Rio Haryanto ingin pindah ke tim lain

Pembalap nasional, Rio Haryanto, mengutarakan niatnya untuk pindah ke tim lain pada musim depan. Selama ini Rio bergabung dengan Addax Barwa, tim naungannya selama GP2 musim 2013.

Rio yang sebelumnya berencana hanya dua tahun di arena GP2, memang berniat menambah jam terbangnya di seri balapan tersebut. "Tahun depan sepertinya saya akan pindah tim. Saya kurang puas dengan performa mobilnya, kalau kurang puas dengan performa pasti akan coba mobil lain atau tim lain," kata Rio, Selasa (30/7/2013).

Namun Rio mengaku belum menentukan akan bergabung dengan tim mana untuk bisa menunjang performa pembalap asal Solo, Jawa Tengah itu, bisa kembali ke level atas. "Sampai saat ini belum pilih tim tetapi sudah melihat dua sampai tiga pilihan yang akan kita coba," ujar pembalap berusia 20 tahun itu.

Pada musim kedua kariernya di GP2, Rio telah melewati tujuh seri. Namun, dia mengaku cukup bersusah payah untuk bisa meraih poin. Rio hanya mengumpulkan poin 20 dari enam seri sebelumnya dan tetap menempati posisi ke-18 klasemen sementara lomba balap mobil GP2 Series tahun ini.

"Tahun lalu saya lebih kompetitif sebagai rookie, beberapa kali saya capai pole position tapi ada beberapa insiden. Kalau tahun ini saya kesulitan dapat poin selain karena persaingan kuat," jelas Rio.

Rio mengatakan sejak bergabung dengan Addax Barwa, ia berharap bisa masuk posisi lima besar dengan improvisasinya dari pengalamannya sebelumnya di musim pertama tahun 2012. Tahun lalu bersama timnya Carlin, penampilan Rio sebagai rookie cukup mengancam. Hal itu yang membuatnya bisa optimistis namun ternyata ia justru harus berjuang lebih keras untuk bisa mengoleksi poin di musim kedua.

"Dari awal masuk saya sudah kesulitan. Pertama kali dengan Addax saya langsung di urutan belakang, progress ada tetapi lambat. Kalau bisa dibilang, lebih kompetitif tahun lalu. Saya sering dapat poin ya walaupun kadang saya melakukan kesalahan seperti di Malaysia dan Belgia. Kalau tidak ada kesalahan saat itu saya pasti sudah di sepuluh besar," jelas Rio.(Ant)