Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo menegaskan, terjadi pembengkakan jumlah negara peserta Islamic Solidarity Games (ISG) 2013 di Palembang, setelah turunnya Keputusan Presiden (Keppres) baru, terkait pelaksanaan pesta olahraga negara Islam itu.
"Sebelumnya jumlah negara yang ikut hanya 25 saja. Tapi saat ini peserta ISG membengkak menjadi 38 negara," kata Menpora di sela acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kemenpora di Jakarta, Rabu (31/7/13).
Menurut dia, membengkaknya jumlah peserta ini berkaitan dengan adanya kepastian berupa keluarnya Keppres baru ISG No 23/2013 per Juli lalu, yang merupakan perubahan dari Keppres No 15/2012.
Keppres baru ini, kata dia, merupakan dasar hukum untuk pelaksanaan ISG di Palembang. Sedangkan Keppres No 15/2012 merupakan dasar pelaksanaan ISG di Pekanbaru Riau. Namun, pelaksanaan pesta olahraga negara Islam itu dipindah karena belum siapnya sang tuan rumah.
Selain belum siapnya infrastruktur untuk ISG yang sedianya dilakukan 7-16 Juni lalu, pemindahan lokasi ini juga berkaitan dengan status Gubernur Riau Rusli Zainal yang tersangkut kasus hukum.
"Peserta ini berdasarkan laporan dari ISSF, yang mendaftar secara langsung dan beberapa negara lainnya melalui online. Ini menunjukkan perkembangan yang sangat bagus," tambahnya.
Menpora mengatakan, ISSF menyambut keluarnya Keppres yang dinilai sebagai salah satu bentuk keseriusan tuan rumah Indonesia untuk menggelar pesta olahraga negara-negara Islam ini."ISSF senang karena Indonesia sudah resmi menjadi tuan rumah ISG ke III setelah keluarnya Keppres baru," kata Menpora.
Khusus untuk dana, Kemenpora telah menganggarkan sebesar Rp 131 miliar. Dana ini berkurang karena terjadi penghematan anggaran di setiap departemen. Kekurangan kemungkinan dicarikan pemerintah Sumatra Selatan. (ant)
"Sebelumnya jumlah negara yang ikut hanya 25 saja. Tapi saat ini peserta ISG membengkak menjadi 38 negara," kata Menpora di sela acara Pencanangan Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani di Lingkungan Kemenpora di Jakarta, Rabu (31/7/13).
Menurut dia, membengkaknya jumlah peserta ini berkaitan dengan adanya kepastian berupa keluarnya Keppres baru ISG No 23/2013 per Juli lalu, yang merupakan perubahan dari Keppres No 15/2012.
Keppres baru ini, kata dia, merupakan dasar hukum untuk pelaksanaan ISG di Palembang. Sedangkan Keppres No 15/2012 merupakan dasar pelaksanaan ISG di Pekanbaru Riau. Namun, pelaksanaan pesta olahraga negara Islam itu dipindah karena belum siapnya sang tuan rumah.
Selain belum siapnya infrastruktur untuk ISG yang sedianya dilakukan 7-16 Juni lalu, pemindahan lokasi ini juga berkaitan dengan status Gubernur Riau Rusli Zainal yang tersangkut kasus hukum.
"Peserta ini berdasarkan laporan dari ISSF, yang mendaftar secara langsung dan beberapa negara lainnya melalui online. Ini menunjukkan perkembangan yang sangat bagus," tambahnya.
Menpora mengatakan, ISSF menyambut keluarnya Keppres yang dinilai sebagai salah satu bentuk keseriusan tuan rumah Indonesia untuk menggelar pesta olahraga negara-negara Islam ini."ISSF senang karena Indonesia sudah resmi menjadi tuan rumah ISG ke III setelah keluarnya Keppres baru," kata Menpora.
Khusus untuk dana, Kemenpora telah menganggarkan sebesar Rp 131 miliar. Dana ini berkurang karena terjadi penghematan anggaran di setiap departemen. Kekurangan kemungkinan dicarikan pemerintah Sumatra Selatan. (ant)