Sukses

Demi Inter, Eto'o Rela Potong Gaji?

Oleh klubnya, Anzhi Makhachkala, sang pemain diberikan dua pilihan: potong gaji sebanyak 60 persen atau pindah ke klub lain.

Karier Samuel Eto'o di Anzhi Makhachkala sepertinya tak akan berlanjut lebih lama lagi. Sebab, Anzhi saat ini sedang mengalami krisis keuangan dan sebagai jalan keluar mereka ingin melepas Eto'o yang saat ini masih memegang rekor sebagai pesepakbola dengan gaji terbesar di dunia.

Oleh Anzhi, Eto'o digaji 350 ribu pound atau setara Rp 5,5 miliar per minggu. Namun menyusul krisis yang mereka alami, gaji Eto'o kabarnya akan dipangkas sampai 60 persen. Bila sang pemain tak mau menerimanya, maka Azhi mempersilahkan Eto'o untuk mencari klub baru.

Sejauh ini, beberapa klub seperti Newcastle United, Chelsea, LA Galaxy, dan Napoli dilaporkan tertarik menampung pemain kebangsaan Kamerun tersebut. Namun baru Newcastle yang secara terang-terangan sudah melayangkan tawaran resmi pada kubu Anzhi. Menurut kabar yang dilasir Metro.co.uk, The Magpies sudah menyodorkan uang sebesar 5 juta pound atau Rp 80 miliar yang sampai saat ini belum ditanggapi oleh Anzhi.

Namun Eto'o sepertinya tak memiliki keinginan untuk pergi menuju Newcastle. Pemain berusia 32 tahun itu justru dikabarkan tertarik untuk memperkuat mantan klubnya, Inter Milan. Bahkan, Eto'o bersedia gajinya berkurang, asalkan bisa kembali ke klub yang pernah dibelanya sejak 2009 sampai 2011 tersebut.

"Eto'o siap melakukan pengorbanan dalam hal ekonomi demi kembali ke Inter," kata seorang kerabat Eto'o yang dikutip dari Football-Espana, Sabtu (10/8/2013).

Keinginan Eto'o itu memang memiliki landasan kuat. Meski hanya dua tahun membela Inter, ia justru mampu merasakan berbagai gelar termasuk treble winners yang diraihnya pada musim 2009/2010. (*)

Video Terkini