Melalui pertandingan yang melelahkan dan menegangkan, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir akhirnya meraih tiket final Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2013. Ganda campuran nomor satu Indonesia itu menumbangkan unggulan kedua asal China, Zhang Nan/Zhao Yunlei, dengan rubber game di Tianhe Indoor Gymnasium, Guangzhou, Sabtu (10/8/13) malam WIB.
Menghadapi jago tuan rumah, sebenarnya Tontowi/Liliyana bermain cukup baik. Hingga interval set pertama, mereka memimpin dengan skor 11-6. Tetapi, setelah itu justru Zhang/Zhao yang mengendalikan permainan dan memperkecil skor menjadi 13-15. Delapan angka diraih peraih emas Olimpiade London 2012 ini berturut-turut untuk menyudahi perlawanan Tontowi/Lilayana 21-15.
Di awal set kedua, Zhang/Zhao kembali mendominasi pertandingan dan unggul 6-3. Namun, Tontowi/Liliyana tak mau menyerah dan merebut delapan poin berturut-turut untuk berbalik unggul 11-7. Perolehan angka Tontowi/Liliyana terus menjauh hingga angka 17-11.
Meski demikian, Zhang/Zhao terus berusaha dan mampu mendekatkan jarak poin menjadi 19-18. Tidak ingin kecolongan seperti di set pertama, Tontowi/Liliyana bangkit dan merebut dua poin untuk memaksakan dimainkan set ketiga setelah menang 21-19.
Pada set penentuan, pasangan China kembali unggul dalam perolehan angka. Tapi sama seperti di set kedua, kondisi tersebut hanya terjadi sampai skor 6-3. Setelah itu, Tontowi/Liliyana lagi-lagi mendominasi pertandingan. Setelah satu jam 14 menit, juara dua kali All England 2012 dan 2013 ini menutup set ini dengan skor 21-13.
Di final, Tontowi/Liliyana akan menghadapi pasangan China lainnya, Xu Chen/Ma Jin. Ganda campuran peringkat satu dunia ini mengalahkan Shin Baek Choel/Eom Hye Won asal Korea Selatan dua set langsung 21-15 dan 21-17.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga menempatkan satu wakilnya di final ganda putra, yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di final, Hendra/Ahsan menghadapi ganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.
Menghadapi jago tuan rumah, sebenarnya Tontowi/Liliyana bermain cukup baik. Hingga interval set pertama, mereka memimpin dengan skor 11-6. Tetapi, setelah itu justru Zhang/Zhao yang mengendalikan permainan dan memperkecil skor menjadi 13-15. Delapan angka diraih peraih emas Olimpiade London 2012 ini berturut-turut untuk menyudahi perlawanan Tontowi/Lilayana 21-15.
Di awal set kedua, Zhang/Zhao kembali mendominasi pertandingan dan unggul 6-3. Namun, Tontowi/Liliyana tak mau menyerah dan merebut delapan poin berturut-turut untuk berbalik unggul 11-7. Perolehan angka Tontowi/Liliyana terus menjauh hingga angka 17-11.
Meski demikian, Zhang/Zhao terus berusaha dan mampu mendekatkan jarak poin menjadi 19-18. Tidak ingin kecolongan seperti di set pertama, Tontowi/Liliyana bangkit dan merebut dua poin untuk memaksakan dimainkan set ketiga setelah menang 21-19.
Pada set penentuan, pasangan China kembali unggul dalam perolehan angka. Tapi sama seperti di set kedua, kondisi tersebut hanya terjadi sampai skor 6-3. Setelah itu, Tontowi/Liliyana lagi-lagi mendominasi pertandingan. Setelah satu jam 14 menit, juara dua kali All England 2012 dan 2013 ini menutup set ini dengan skor 21-13.
Di final, Tontowi/Liliyana akan menghadapi pasangan China lainnya, Xu Chen/Ma Jin. Ganda campuran peringkat satu dunia ini mengalahkan Shin Baek Choel/Eom Hye Won asal Korea Selatan dua set langsung 21-15 dan 21-17.
Selain Tontowi/Liliyana, Indonesia juga menempatkan satu wakilnya di final ganda putra, yakni Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan. Di final, Hendra/Ahsan menghadapi ganda Denmark, Mathias Boe/Carsten Mogensen.