Sukses

Rivalitas Pep dan Mou di Puncak Kompetisi Eropa

Josep Guardiola dan Jose Mourinho di La Liga kembali dipertemukan. Setelah berpisah, keduanya kembali dipertemukan, kali ini di Piala Super.

‘Nasib bekerja dengan cara yang aneh’, kalimat itu mungkin tidak berlebihan jika disandingkan dengan rivalitas Josep Guardiola dan Jose Mourinho. Rivalitas kedua pelatih dengan kualitas terbaik itu membuncah keluar ketika Mourinho yang meninggalkan Inter, Juni 2010, memutuskan untuk pindah ke Real Madrid.

Kedatangan Mourinho ke La Liga pun memanaskan derby paling besar di Negeri Matador, yakni antara Madrid dan Barcelona di El Clasico. Dua pelatih ini sama-sama menangani klub yang seluruh pemainnya berstatus pemain bintang. Dua tim yang bersaing untuk menjadi ‘raja’ di Spanyol.

Rivalitas Guardiola dan Mourinho pun berlangsung selama dua tahun. Keduanya beberapa kali bertemu. Selama mengarsiteki Madrid, Mourinho pernah beradu taktik dengan Guardiola yang masih menjadi Entrenador Barcelona setidaknya sebanyak 19 kali.

Dalam 19 pertemuan itu, Guardiola berhasil mendominasi dengan 7 kali menang, sementara Mourinho hanya bisa membukukan lima kemenangan, sedangkan tujuh pertandingan lainnya berakhir imbang.

Akhir musim 2011-2012, Guardiola memutuskan untuk berhenti menjadi pelatih Barcelona. Persaingannya dengan Mourinho pun terhenti. Akan tetapi, nasib memutuskan untuk mempertemukan mereka kembali ketika Muenchen menunjuk Guardiola menjadi pelatih.

Tanpa disangka, Muenchen yang memilih Guardiola sebagai pelatih muncul menjadi juara Liga Champions 2012-2013, dan bertemu dengan Chelsea yang berstatus sebagai juara Europa League memilih Mourinho menjadi manajer mereka. Hasilnya, kedua pelatih ini kembali bertemu di kompetisi tertinggi Eropa, Piala Super Eropa, Sabtu (31/8/13) dinihari WIB, di Edena Arena, Praha.

Dalam kompetisi ini kualitas kedua pelatih ini pun kembali diadu, dan tentu saja dengan situasi yang jauh berbeda. Tidak ada lagi embel-embel El Clasico dan keduanya pun akan bermain dengan komposisi pemain yang jauh berbeda.

Mourinho memang kerap jadi bulan-bulanan di La Liga. Akan tetapi jika melihat pencapaian pelatih berusia 50 tahun itu, maka Guardiola masih jauh dari Mourinho. Mourinho berhasil menjadi juara di empat liga berbeda, yakni Liga Premier Portugal, Liga Premier Inggris, Serie A, dan La Liga. Sejauh ini Mourinho telah meraih tujuh gelar juara dari empat liga tersebut. Sedangkan Guardiola hanya memiliki tiga gelar juara di  La Liga saja.

Bukan hanya itu, Mourinho telah mendapatkan 21 trofi juara dari berbagai kompetisi. Sementara Guardiola yang kini berusia 42 tahun hanya meraih 15 gelar juara yang diraihnya selama melatih Barcelona.

Di Praha nanti malam, semua pencapaian kedua pelatih akan dipinggirkan lebih dulu. Yang akan membedakan antara pemenang dan pecundang adalah kematangan strategi sang arsitek plus kemampuan para pemain menterjemahkan keinginan bos mereka. (bek)

Baca juga:
* <a href="http://bit.ly/15otzdX">Barca Masuk Grup Maut, Ini Tanggapan Messi</a>
* <a href="http://bit.ly/159Onqj">Manchester United Umumkan Kepergian Strikernya</a>
* <a href="http://bit.ly/15oHSit">Hasil Undian Grup Liga Champions</a>
* <a href="http://bit.ly/17oSqoC">Mourinho Ngamuk Ditanya Rekor Buruk Lawan Guardiola</a>
* <a href="http://bit.ly/1dVc4ta">Franck Ribery, Pemain Terbaik Eropa 2013</a>
* <a href="http://bit.ly/1clYVYo">Kekuatan Utama Muenchen di Mata Mourinho</a>
* <a href="http://bit.ly/16VbfwU">Barca Serius Buru Torres</a>
* <a href="http://bit.ly/1a42Pbd">Guardiola: Mourinho Rajanya Serangan Balik</a>
* <a href="http://bit.ly/159ENnt">Ini Dia 10 Atlet Terpopuler di Twitter</a>