Sukses

Jelang Musim 2014, PSMS Bakal Akhiri Dualisme Klub

"Tujuannya adalah bagaimana PSMS ini bisa satu, karena kita sudah capek dengan perselisihan ini," kata Zulhifzi Lubis.

Jelang musim baru Liga Indonesia 2014, PSMS Medan bakal mengakhiri dualisme klub yang ada saat ini. Dua klub PSMS tampil di kompetisi berbeda, yakni Indonesia Super League (ISL) dan Indonesia Premier League (IPL).

"Tujuannya adalah bagaimana PSMS ini bisa satu, karena kita sudah capek dengan perselisihan ini," kata Zulhifzi Lubis, Ketua KONI Medan, sebagai pengggagas penyatuan PSMS.

Inisiatif Zulhifzi ini mendapat respon positif dari PSSI. Ketua Umum PSSI, Djohar Arifin menyatakan dirinya mendukung penuh. "PSMS harus satu tidak ada cerita, masyarakat sudah bosan ada perpecahan, jadi jangan coba-coba lagi tidak mau bersatu, ini harus kita dukung," katanya di Medan usai pertemuan dengan 36 klub internal PSMS, Minggu (1/9/13).

Djohar juga mengingatkan pada 36 klub internal PSMS bahwa setiap keputusan yang diambil harus dilandasi AD/ART milik PSMS. "Karena yang menentukan legal tidaknya ada di AD/ART, dan bila klub bilang AD/ART sudah dilaksanakan, ya itulah kita dengar, PSSI tak akan mengambil risiko," kata mantan Pengurus Daerah (Pengda) PSSI Sumatra Utara itu.

Djohar menegaskan, penyatuan PSMS ini harus selesai paling lambat Desember 2013 karena kompetisi musim depan mulai Januari 2014, apalagi membentuk sebuah tim tidak mudah dan minimal harus ada peran sponsor. "Jadi bagaimana mau dibantu sponsor kalau dualisme. Kalau bersatu uang atau sponsor itu akan datang, yakinlah," kata Djohar.

Hasil pertemuan 36 dari 40 klub yang sudah sepakat mencabut mandat Ketua Umum PSMS PT Liga Indra Sakti Harahap dan PSMS PT LPIS Benny Sihotang itu akhirnya menyepakati Musdalub dalam waktu dekat untuk bersatu dan mencari Ketua umum yang baru. (Ant)
Video Terkini