Sukses

Alexander Chapman Ferguson, Scottish Penguasa Inggris [1]

Sir Alex Ferguson pensiun setelah 26 tahun bersama Manchester United. 'Bocah' dari Glasgow, Skotlandia itu kini jadi legenda sepakbola.

Seorang legenda bisa lahir dari mana saja di seantero muka Bumi ini. Sosok Sir Alex Ferguson adalah legenda sepakbola di jagad raya, tak hanya di daratan Inggris. Perjalanan karier sepakbola dan kepelatihan profesional Alexander Beaton Ferguson tak selalu berjalan mulus. Old Trafford menjadi pelabuhan terpenting Fergie hingga masa akhir kariernya. Bersama Manchester United, Ferguson meraih segudang prestasi hingga mendapatkan penghargaan gelar 'Sir' dari Kerajaan Inggris. Ketekunan, keuletan, ketegaran, loyalitas, dan cinta membawa Sir Alex sukses bersama MU selama 26 tahun. Inilah Kisah Alexander Chapman Ferguson, Scotish alias orang Skotlandia yang sukses menjadi Legenda Sepakbola Inggris.

----------

Di musim dingin luar biasa 31 Desember, 71 tahun silam, seorang bayi lahir dari rahim ibunda Elizabeth (nee Hardie) Ferguson. Sang ayah, Alexander Beaton Ferguson, seorang pekerja di perusahaan perakitan kapal pun segera datang ke Shieldhall Road wilayah Govan, Glasgow, Skotlandia untuk melihat anaknya yang baru lahir. Ferguson langsung memberinya nama Alexader Chapman Ferguson. Kelahiran si kecil Alexander Chapman Ferguson sama sekali tak menunjukkan tanda-tanda bakal menjadi seorang legenda sepakbola Inggris dan dunia di kelak kemudian hari.



Ferguson kecil pun menjalani masa kanak-kanaknya dengan bahagia. Si Fergie Junior dikenal teman-teman di sekolah sebagai anak berotak encer. Hanya saja, Ferguson tidak terlalu menaruh minat dengan pelajaran yang diberikan sang guru di kelas. Ferguson lebih memilih menggiring bola dengan adiknya, Martin Ferguson dan beberapa temannya.

Melihat anak menaruh minat besar bermain sepakbola, Ferguson Senior yang merupakan mantan pemain sepakbola amatir memilih untuk mendukung hobi Ferguson kecil. Sang ayah pun berinisiatif untuk mengasah kemampuan Ferguson dengan mendukungnya bergabung di klub amatir Quens Park.

Sepakbola Menyelamatkan Ferguson dari Kehidupan di 'Galangan Kapal'

Dunia Ferguson tak lepas jauh dari kehidupan kawasan pelabuhan galangan kapal. Latar belakang kehidupan sang ayah sebagai buruh perakitan kapal begitu kuat dalam diri Fergie kecil. Tapi bermain bola tetap menjadi fokusnya. Sang ayah benar-benar memperhatikan perkembangan Fergie hingga akhirnya memasukkan sang anak di sekolah menengah Govan High School. Ternyata, di sinilah bakat sepakbola Ferguson mulai terlihat dan kian terasah.



Queens Park adalah cinta pertama Ferguson. Ketika itu 1957, usianya baru masuk 16 tahun namun kepiawaiannya telah mampu membawanya menjadi pemain utama Queens Park sebagai striker. Ferguson bergabung bersama Queens Park hingga lulus dari Govan High School 1960. Cinta Ferguson pada sepakbola telah menyelamatkannya dari kehidupan miskin di kawasan pelabuhan tempat tinggalnya.



Kehebatan permainan Ferguson muda ternyata dilihat Saint Johnstone yang kini menjadi salah satu klub penghuni Liga Premier Skotlandia. Setelah bermain sebagai pesepakbola amatir di Queens Park, Ferguson pun hengkang ke Saint Johnstone. Dari sinilah, karier sepakbola profesionalnya mulai bergerak. Karier Fergie sebagai pesepakbola profesional kian hari makin mantap.

Sepanjang kariernya setelah membela Johnstone, Ferguson tercatat pernah menjajal Dunfermline Athletic, Glasgow Rangers, Falkirk, dan Ayr United. Ferguson menutup kariernya sebagai pesepakbola ketika mencapai usia 32 tahun. Era baru pun dimulai pria dengan zodiac Capricorn ini.

Pasang Surut Sebagai Manajer

Selepas gantung sepatu sebagai pesepakbola, Ferguson langsung memilih menjadi manajer. Tidak perlu menunggu lama selepas pensiun, Ferguson ditarik klub pertama yang dilatihnya, East Stirlingshire. Namun, karier manajer Ferguson bersama Strilingshire tidak berlangsung lama. Ferguson hanya ‘mengurus’ Stirlingshire selama empat bulan, dan memutuskan untuk hijrah ke Saint Miren.



Bersama Miren, Ferguson berhasil memberikan trofi juara Divisi Utama Skotlandia di musim 1976-1977. Namun, Ferguson memutuskan untuk pindah ke Aberdeen di akhir musim 1977-1978. Bersama Aberdeen, Ferguson mencapai masa keemasannya. Dua gelar kompetitif di dataran Eropa, Piala Winner (1982-1983) dan Piala Super Eropa (1983) disumbangkannya dengan tuntas sebagai sang jawara.



Kesuksesan Ferguson berhasil memikat Timnas Skotlandia. Pengurus asosiasi sepakbola negeri itu pun kemudian menunjuknya menjadi pelatih timnas selama setahun, di era 1985-1986. Waktu itu, Ferguson masih berstatus sebagai manajer Aberdeen.

Tanpa disangka-sangka, kesuksesan Ferguson ternyata terdengar pula hingga ke Inggris. Ferguson pun diboyong Manchester United untuk menggantikan Ron Atkinson yang menjadi arsitek Setan Merah pada masa itu. Bersama klub berjuluk Red Devils inilah Ferguson mendapati puncak kariernya sebagai seorang manajer yang bukan hanya sukses di Inggris, tapi juga Eropa dan dunia.

Bagaimana kiprah Alexander Chapman Ferguson asal Skotlandia selanjutnya? Ikuti terus Kisah Sang Legenda MU: Sir Alex Ferguson selanjutnya. (Vin)

Video Terkini