Komisi Disiplin (Komdis) PSSI memberi sinyal akan menjatuhkan sanksi berat terhadap penyelenggara Indonesia Premier League (IPL). Ini buntut dari kerusuhan besar yang terjadi usai laga Persis Solo kontra PSS Sleman pada Divisi Utama PT LPIS, Rabu (4/9/13).
Seperti diketahui, laga yang hanya berlangsung satu babak itu berbuntut panjang. Terjadi kerusuhan massal di luar stadion Manahan Solo. Efeknya bahkan dirasakan hingga Yogyakarta. Korban luka-luka berjatuhan akibat pertandingan yang dinilai Komdis sia-sia itu.
Menurut Ketua Komdis, Hinca Pandjaitan seusai sidang komdis, pihaknya akan memanggil PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk menanyakan duduk persoalan laga tersebut. Hinca mengatakan, telah terjadi pelanggaran berat di kasus ini. Soalnya, PT LPIS dan panpel di Solo sudah menyelenggarakan pertandingan yang tidak sah.
"Kami akan memanggil LPIS besok.Jika LPIS tidak bisa menjelaskan duduk persoalannya, ini bisa berakibat fatal pada kompetisi yang sedang berjalan.Tapi kami belum mengambil kputusan soal ini. Undangan baru dikirim dan besok mereka harus datang," tegas Hinca.
Dia tak mau mengambil kesimpulan soal kemungkinan PSSI menghentikan IPL. "Kita tunggu saja besok, besok saja tanya.Bagaimana hakim bisa memutuskan sebelum sidang digelar. Itu saja tulis," ujarnya, berseloroh.
Laga Persis Solo vs PSS Sleman seharusnya tidak digelar. Ini karena Persis Solo sudah didiskualifikasi oleh Komdis PSSI. Hinca mengatakan, sejauh ini, Komdis baru mendapatkan data berdasarkan laporan dari PSS Sleman.
"Pihak Sleman bahkan bilang mereka dipaksa untuk main. Pertandingan itu tanpa izin, sehingga ketua panpel dipanggil polisi.Lebih parah lagi, ini menyebabkan kerusuhan yang luar biasa di kota itu.LPIS harus tanggung jawab," ujar Hinca. (Def)
Seperti diketahui, laga yang hanya berlangsung satu babak itu berbuntut panjang. Terjadi kerusuhan massal di luar stadion Manahan Solo. Efeknya bahkan dirasakan hingga Yogyakarta. Korban luka-luka berjatuhan akibat pertandingan yang dinilai Komdis sia-sia itu.
Menurut Ketua Komdis, Hinca Pandjaitan seusai sidang komdis, pihaknya akan memanggil PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) untuk menanyakan duduk persoalan laga tersebut. Hinca mengatakan, telah terjadi pelanggaran berat di kasus ini. Soalnya, PT LPIS dan panpel di Solo sudah menyelenggarakan pertandingan yang tidak sah.
"Kami akan memanggil LPIS besok.Jika LPIS tidak bisa menjelaskan duduk persoalannya, ini bisa berakibat fatal pada kompetisi yang sedang berjalan.Tapi kami belum mengambil kputusan soal ini. Undangan baru dikirim dan besok mereka harus datang," tegas Hinca.
Dia tak mau mengambil kesimpulan soal kemungkinan PSSI menghentikan IPL. "Kita tunggu saja besok, besok saja tanya.Bagaimana hakim bisa memutuskan sebelum sidang digelar. Itu saja tulis," ujarnya, berseloroh.
Laga Persis Solo vs PSS Sleman seharusnya tidak digelar. Ini karena Persis Solo sudah didiskualifikasi oleh Komdis PSSI. Hinca mengatakan, sejauh ini, Komdis baru mendapatkan data berdasarkan laporan dari PSS Sleman.
"Pihak Sleman bahkan bilang mereka dipaksa untuk main. Pertandingan itu tanpa izin, sehingga ketua panpel dipanggil polisi.Lebih parah lagi, ini menyebabkan kerusuhan yang luar biasa di kota itu.LPIS harus tanggung jawab," ujar Hinca. (Def)