Sukses

Hari Pertama Reli Australia, Subhan Diadang Masalah

Hanya dua jam menjelang start Special Stage (SS) 1 pada Kamis (12/9), pacuan tim Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu alami kerusakan mesin.

Subhan Aksa, pereli Bosowa Fastron World Team (BFRT) langsung diadang masalah saat mengikuti hari pertama Reli Australia, Kamis (12/9/13).Kerusakan mesin Ford Fiesta R5 yang dipacunya sempat di ambang batas dan terancam keluar dari kejuaraan dan pulang lebih awal.

Hanya dua jam menjelang start Special Stage (SS) 1 pada Kamis (12/9), pacuan tim Bosowa Fastron Rally Team (BFRT) itu alami kerusakan mesin. Baut silinder head-nya patah sehingga perlu pembongkaran dan perbaikan besar. Tim teknis M-Sport pun lakukan ‘operasi khusus’ karena kerusakan itu bawaan pabrik.

Mesin bisa terpasang kembali 35 menit jelang start, tapi dalam kondisi penuh tanda tanya seberapa besar nilai kompetitifnya.  Intinya, sisa waktu itu sangat riskan untuk memasuki SS1 tepat waktu. Ancamannya adalah diskualifikasi dan sama sekali tak bisa ikuti lomba.

Ubang berikut seluruh anggota tim menunggu dengan ketegangan tingkat tinggi. Apalagi, banyak pihak meragukan sisa waktu yang ada sangat tak cukup untuk menangani kerusakan sedemikian besar.

Namun, kru M-Sport ternyata bisa menyetel ulang mesin dalam waktu sempit itu dan Ubang bisa ikut line up di garis start SS1 meski telat 5 menit.“Benar-benar sebuah keberuntungan bisa ikut start di sini meski mobil belum dalam kondisi 100%. Setidaknya boleh ikut start saja dulu hari ini dan setelah itu kembali membenahi mesin,” tutur Ubang saat diwawancarai wrc.com di garis start.

Para pereli WRC2 sendiri merasa surprise saat pasangan Ubang dan navigator Nicola Arena (Italia) hadir di lokasi start SS1 Coffs berjarak 1,6 km itu.Dalam kondisi demikian, juara Indonesia itu masih mampu finish ke-5 tercepat di SS pembuka itu dengan catatan waktu 1 menit 33,9 detik.

Ia tertinggal 1,5 detik dari Yuri Protasov (Ukraina) yang juga menggeber R5. Di SS2, pada lokasi dan jarak yang sama dengan SS1, drama lain menghampiri. Temperatur mesin mendadak tinggi jelang start. Tak ada celah untuk perbaikan sehingga Ubang harus pintar-pintar memelihara kinerja mesin mobilnya.

Saat sama ia pun dituntut mengatur laju mobil ke garis finish karena sudah banyak terkena pinalti waktu akibat telat memasuki pos waktu SS2.Akibatnya pengusaha muda asal Makassar itu pun hanya sanggup finish di urutan 9 SS2 karena performa mesin pun anjlok dan lebih buruk dari SS sebelumnya.

“Melihat proses awal yang begitu genting dan menegangkan banyak orang, saya sangat mensyukuri hasil ini. Setidaknya bisa menyelesaikan dua SS pada hari ini. Kami semua harus kerja keras lagi untuk mempersiapkan diri lebih matang untuk 8 SS besok (Jumat 13/9). Semoga kondisi mobil lebih fit dan bisa mengejar ketertinggalan hari ini,” ujar Ubang yang untuk sementara berada di urutan 7 overall dari 9 kontestan WRC2 di seri ini. (Def)
Video Terkini