Ketua Umum PB Tangkas Specs, Justian Suhandinata, menilai Liliyana Natsir sebagai salah satu pebulutangkis terbaik dunia lewat prestasi gemilang yang ia ukir sebagai pemain spesialis ganda campuran.
"Liliyana bukan hanya pemain terbaik Tangkas saja, tetapi Indonesia dan dunia," kata Justian usai memberi penghargaan kepada Liliyana karena menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya di Jakarta, Ahad (15/9/2013).
Liliyana merupakan jebolan klub bulutangkis PB Tangkas Specs milik Justian, yang kini berpasangan dengan Tontowi Ahmad di ganda campuran. Ia memulai kariernya di bulutangkis sejak usia 11 tahun.
Liliyana memecahkan rekor dengan meraih tiga gelar juara dunia, sekaligus sebagai peraih gelar juara dunia terbanyak yang dimiliki Indonesia.
Sebelumnya saat berpasangan dengan Nova Widianto, pemain kelahiran Manado, 9 September 1985 itu telah dua kali menjadi juara dunia. Pertama di California, Amerika, 2005. Dan kedua di Kuala Lumpur, Malaysia, 2007.
"Prestasinya luar biasa. Hampir semua gelar bergengsi sudah diambil, kecuali Asian Games (medali perunggu) dan Olimpiade (medali perak). Kini ia mengincar medali emas di dua turnamen itu, saat Olimpiade 2016 ia berusia 32 tahun, semoga cita-citanya tercapai," ujar Justian.
Ia juga berharap, Liliyana yang akrab disapa Butet itu bisa menginspirasi pemain muda. "Untuk pemain muda, jadikanlah Liliyana sebagai tauladan. Perjuangan dia luar biasa dan tidak pernah putus. Ia memiliki keteguhan hati untuk meraih prestasi yang lebih tinggi," tambahnya.(Ant)
"Liliyana bukan hanya pemain terbaik Tangkas saja, tetapi Indonesia dan dunia," kata Justian usai memberi penghargaan kepada Liliyana karena menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya di Jakarta, Ahad (15/9/2013).
Liliyana merupakan jebolan klub bulutangkis PB Tangkas Specs milik Justian, yang kini berpasangan dengan Tontowi Ahmad di ganda campuran. Ia memulai kariernya di bulutangkis sejak usia 11 tahun.
Liliyana memecahkan rekor dengan meraih tiga gelar juara dunia, sekaligus sebagai peraih gelar juara dunia terbanyak yang dimiliki Indonesia.
Sebelumnya saat berpasangan dengan Nova Widianto, pemain kelahiran Manado, 9 September 1985 itu telah dua kali menjadi juara dunia. Pertama di California, Amerika, 2005. Dan kedua di Kuala Lumpur, Malaysia, 2007.
"Prestasinya luar biasa. Hampir semua gelar bergengsi sudah diambil, kecuali Asian Games (medali perunggu) dan Olimpiade (medali perak). Kini ia mengincar medali emas di dua turnamen itu, saat Olimpiade 2016 ia berusia 32 tahun, semoga cita-citanya tercapai," ujar Justian.
Ia juga berharap, Liliyana yang akrab disapa Butet itu bisa menginspirasi pemain muda. "Untuk pemain muda, jadikanlah Liliyana sebagai tauladan. Perjuangan dia luar biasa dan tidak pernah putus. Ia memiliki keteguhan hati untuk meraih prestasi yang lebih tinggi," tambahnya.(Ant)