Sukses

Blatter: Pengaruh Politik Bantu Terpilihnya Qatar

"Para pemimpin Eropa menganjurkan anggotanya untuk menggunakan suaranya memilih Qatar karena kepentingan ekonomi di negara ini."

Terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 telah menjadi kontroversi sejak negara Timur Tengah untuk memenangkan pemilihan pada Desember 2010. Terpilihnya Qatar pun memunculkan rumor adanya korupsi. Selain itu, apakah turnamen sepakbola empat tahunan itu bisa digelar dengan aman di musim panas, yakni pada Juni dan Juli. Pasalnya, potensi suhu pada bulan tersebut di Qatar sudah mencapai 50 derajat Celcius.

Presiden FIFA Sepp Blatter telah mengusulkan agar Qatar menggelar Piala Dunia pada musim dingin. Tak hanya itu, dalam wawancara dengan majalah Jerman, Die Zeit, Blattet mengakui politik berperan dalam proses pemungutan suara pada 2010 sehingga Qatar terpilih.

"Ya , pasti ada pengaruh politik langsung," kata Blatter kepada Die Zeit seperti dilansir Soccerway, Kamis (19/9/13). "Para pemimpin Eropa menganjurkan anggotanya untuk menggunakan suaranya memilih Qatar karena kepentingan ekonomi di negara ini."

Awal bulan ini, Blatter mengakui FIFA membuat kesalahan dengan terpilihnya Qatar sebagai tuan rumah Piala Dunia. Sementara usulan agar penyelenggaraannya di pindah ke musim dingin tidak didukung sebagian besar liga sepakbola Eropa.

FIFA pun akan menggunakan hak-hakny auntuk menjadwal ulang Piala Dunnia. Blatter bahkan telah mengklaim badan sepakbola dunia sedang menyelidiki bagaima Qatar bisa memenangkan pemungutan suara. "Kami baru saja mendirikan sebuah komisi etika independen baru untuk memeriksa kembali pemberian Piala Dunia ke Qatar," ucap Blatter.