Manajer Tottenham Hotspur Andre Villas-Boas (AVB), mengakui dirinya bermusuhan dengan pelatih Chelsea, Jose Mourinho. Keduanya bahkan tak pernah berkomunikasi lagi sekarang. AVB sebenarnya dulu sangat dekat dengan The Special One. Keduanya bekerja sama selama tujuh tahun. AVB bertugas sebagai pemandu bakat di Porto, Chelsea, dan Inter Milan. Intinya, ke manapun Mourinho pergi, ia selalu membawa AVB bersamanya.
"Sebelumnya kami memiliki hubungan profesional yang sangat baik, tapi sekarang tidak lagi. Kami tidak pernah berbicara lagi," kata AVB di Mirror, Jumat (27/9/2013).
Akhir pekan nanti, Sabtu 28 September 2013, Chelsea akan menghadapi Spurs di White Hart Lane. Namun, AVB mengaku takkan mau minum anggur bersama Mourinho usai pertandingan. Meski begitu, pelatih 35 tahun tersebut tak menampik bahwa ia belajar banyak dari Mourinho. Baginya, The Special One merupakan mentor yang luar biasa.
"Tapi, dalam hal kepribadian, metode dan komunikasi, saya benar-benar berbeda dengannya. Kami memiliki filosofi berbeda," katanya.Â
AVB mengatakan, hubungan keduanya mulai tak akur ketika ia meminta naik jabatan dari pemandu bakat menjadi asisten pelatih. Namun, Mourinho tak menerima usulannya.
"Titik perpisahan kami adalah karena saya penuh ambisi dan ingin memberikan Mourinho sesuatu yang lebih. Saya ingin terlibat lebih jauh, bukan hanya sebagai pemandu bakat dan mempersiapkan pertandingan," ungkapnya.
"Tapi, dia merasa tak membutuhkan seseorang di sebelahnya. Karena itu, saya memutuskan memulai karier sendiri," ucap AVB. (Vin)
"Sebelumnya kami memiliki hubungan profesional yang sangat baik, tapi sekarang tidak lagi. Kami tidak pernah berbicara lagi," kata AVB di Mirror, Jumat (27/9/2013).
Akhir pekan nanti, Sabtu 28 September 2013, Chelsea akan menghadapi Spurs di White Hart Lane. Namun, AVB mengaku takkan mau minum anggur bersama Mourinho usai pertandingan. Meski begitu, pelatih 35 tahun tersebut tak menampik bahwa ia belajar banyak dari Mourinho. Baginya, The Special One merupakan mentor yang luar biasa.
"Tapi, dalam hal kepribadian, metode dan komunikasi, saya benar-benar berbeda dengannya. Kami memiliki filosofi berbeda," katanya.Â
AVB mengatakan, hubungan keduanya mulai tak akur ketika ia meminta naik jabatan dari pemandu bakat menjadi asisten pelatih. Namun, Mourinho tak menerima usulannya.
"Titik perpisahan kami adalah karena saya penuh ambisi dan ingin memberikan Mourinho sesuatu yang lebih. Saya ingin terlibat lebih jauh, bukan hanya sebagai pemandu bakat dan mempersiapkan pertandingan," ungkapnya.
"Tapi, dia merasa tak membutuhkan seseorang di sebelahnya. Karena itu, saya memutuskan memulai karier sendiri," ucap AVB. (Vin)