Tommy Sugiarto meraih satu tiket semifinal tunggal putra Indonesia Open Grand Prix Gold 2013 setelah menaklukkan unggulan keenam, Zi Liang Derek Wong, dari Singapura. Bertanding di GOR Amongraga, Yogyakarta, Jumat (27/9/13), Tommy menang 21-14 dan 21-19.
Meski menang, Tommy mengaku belum tampil pada performa terbaik. Pada game pertama, unggulan pertama yang unggul jauh 9-2 ini sempat keteteran menghadapi perubahan permainan lawan. Derek pun menyamakan kedudukan menjadi 10-10.
"Saat saya sudah leading, lawan mengubah strategi permainan hingga dia bisa menyusul perolehan angka. Saya juga sempat kesulitan di game kedua karena saya menang angin, jadi lebih sulit mengontrol bola," kata Tommy seperti dilansir Badminton Indonesia.
Tommy mengaku kalau dirinya tengah berusaha mengembalikan rasa percaya diri setelah performa yang kurang maksimal di dua turnamen terakhir, China Masters Super Series dan Japan Open Super Series. Bahkan sang ayah yang juga mantan pebulutangkis nasional, Icuk Sugiarto, memberikan wejangan kepada anaknya. "Papa berpesan kepada saya untuk lebih percaya diri dan pelan-pelan menaikkan prestasi lagi," ujarnya.
Tommy pun bertekad untuk tampil lebih baik lagi di semifinal demi mewujudkan target gelar juara. Dalam pertandingan Sabtu (28/9/13) besok. Tommy akan menghadapi rekannya sesama penghuni Pelatnas Cipayung, Simon Santoso.
"Saya bersemangat sekali mau bertemu Simon, soalnya saya kalah pada pertandingan terakhir. Semoga saya bisa membalas kekalahan. Pada turnamen ini, lawan-lawan terberat memang teman senegara sendiri," ucapnya.
Simon melaju ke semifinal turnamen berhadiah total US$ 120 ribu itu dengan mengalahkan juniornya, Jonatan Christie, 21-13, 21-9. "Dari awal saya selalu berusaha agar Jonatan tak bisa mengembangkan permainannya, dia unggul di speed dan power, ini yang saya waspadai. Semoga besok saya bisa tampil lebih baik bertemu Tommy yang tahun ini prestasinya tengah menanjak. Tommy sekarang mulai ada serangannya dan sudah lebih matang," jelas Simon.
Meski menang, Tommy mengaku belum tampil pada performa terbaik. Pada game pertama, unggulan pertama yang unggul jauh 9-2 ini sempat keteteran menghadapi perubahan permainan lawan. Derek pun menyamakan kedudukan menjadi 10-10.
"Saat saya sudah leading, lawan mengubah strategi permainan hingga dia bisa menyusul perolehan angka. Saya juga sempat kesulitan di game kedua karena saya menang angin, jadi lebih sulit mengontrol bola," kata Tommy seperti dilansir Badminton Indonesia.
Tommy mengaku kalau dirinya tengah berusaha mengembalikan rasa percaya diri setelah performa yang kurang maksimal di dua turnamen terakhir, China Masters Super Series dan Japan Open Super Series. Bahkan sang ayah yang juga mantan pebulutangkis nasional, Icuk Sugiarto, memberikan wejangan kepada anaknya. "Papa berpesan kepada saya untuk lebih percaya diri dan pelan-pelan menaikkan prestasi lagi," ujarnya.
Tommy pun bertekad untuk tampil lebih baik lagi di semifinal demi mewujudkan target gelar juara. Dalam pertandingan Sabtu (28/9/13) besok. Tommy akan menghadapi rekannya sesama penghuni Pelatnas Cipayung, Simon Santoso.
"Saya bersemangat sekali mau bertemu Simon, soalnya saya kalah pada pertandingan terakhir. Semoga saya bisa membalas kekalahan. Pada turnamen ini, lawan-lawan terberat memang teman senegara sendiri," ucapnya.
Simon melaju ke semifinal turnamen berhadiah total US$ 120 ribu itu dengan mengalahkan juniornya, Jonatan Christie, 21-13, 21-9. "Dari awal saya selalu berusaha agar Jonatan tak bisa mengembangkan permainannya, dia unggul di speed dan power, ini yang saya waspadai. Semoga besok saya bisa tampil lebih baik bertemu Tommy yang tahun ini prestasinya tengah menanjak. Tommy sekarang mulai ada serangannya dan sudah lebih matang," jelas Simon.