Sukses

Kisah Valentino Rossi: Fans Inter, Legenda Balap Dunia [4-Habis]

Kecintaannya pada klub sepakbola Inter Milan tak main-main. Ia bahkan ikut merayakan saat Inter merebut treble winners 2010 lalu.

Tembang lama grup musik asal Liverpool The Beatles The Long and Winding Road yang dirilis tahun 1970 itu terngiang di telinga. Syair yang ditulis Paul McCartney dan lagu yang digarapnya bersama John Lennon itu rasanya pas betul dengan perjalanan anaknya Valentino Rossi.

"Anakku memang pantas mendapatkan semuanya," gumam Graziano Rossi sang ayah yang samar-samar mendengar syair lagu abadi Beatles itu.

Jalan yang ditempuh Valentino Rossi sebagai atlet balap motor profesional memang tidaklah berjalan mulus seperti yang dilihat banyak orang ketika menyaksikan sang juara naik ke atas podium. Meski dirinya sudah merasakan berbagai gelar juara, Rossi juga pernah mengalami masa-masa yang terpuruk. Pembalap kelahiran 16 Februari 1979 itu pun sempat tak mampu bersaing lagi di papan atas klasemen MotoGP 2011 lalu. Rasanya getir.

Saat itu, Rossi yang bergabung dengan tim Ducati hanya mampu menempatkan dirinya di peringkat 7 klasemen akhir pembalap MotoGP. Pria kebangsaan Italia itu hanya bisa mengumpulkan 139 poin dari 17 kali balapan.

"Memenangkan kejuaraan pada tahun pertama akan terasa sulit. Kita perlu waktu untuk menjadi kompetitif dan memenangkan perlombaan," katanya pada waktu itu.



Namun ucapan Rossi tak terbukti. Setahun kemudian, ia tampil buruk lagi. Pada klasemen akhir, ia yang masih menghuni tim Ducati hanya berada di posisi ke-6. Dari 18 kali balapan, The Doctor hanya mampu meraih 163 poin.

Selalu Bangkit dari Keterpurukan

Di tahun itu, Rossi hanya dua kali naik podium. Namun bukan podium pertama yang diraihnya. Pembalap yang mengidolai klub sepakbola Inter Milan ini hanya sanggup merebut posisi kedua yang diraihnya di GP Prancis dan GP San Marino. Raihan ini masih lebih baik dibanding pencapaian di 2011.



Sebagai pembalap yang pernah merasakan sembilan gelar juara dunia, hasil tersebut tentunya merupakan mimpi buruk yang jadi kenyataan. Namun untungnya, sebelum merasakan itu Rossi sudah lebih dulu dinobatkan sebagai sosok legendaris di dunia otomotif. Bahkan secara khusus, ia disebut sebagai pembalap paling fenomenal di kancah MotoGP.

Anggapan tersebut tak muncul begitu saja. Selain sembilan gelar juara dunia, Rossi juga mencatatkan sejumlah prestasi lain. Ia pernah mencatatkan dirinya sebagai pembalap yang sudah 178 kali naik podium. Ia juga tercatat sebagai pembalap yang paling sering naik podium secara berturut-turut.

Rossi Pantas Jadi Legenda Dunia

Sejak GP Portugal 8 September 2002 hingga GP Afrika Selatan 18 April 2004, Rossi selalu naik podium. Dari kesempatannya tersebut, ia terhitung 13 kali menempati podium tertinggi yang menandakan bahwa dirinya adalah juara di tiap seri yang berbeda.

Dengan segelimang catatan pribadinya, sangat pantas apabila Rossi disejajarkan dengan para legenda MotoGP seperti Giacomo Agostini, Angel Nieto, Mike Hailwood, dan juga Mick Doohan. Kesuksesannya tersebut juga mampu membawa Rossi dikenal di seluruh dunia bahkan oleh masyarakat awam yang tak begitu mengerti dunia MotoGP sekalipun.

Di luar karier balapnya, Rossi dikenal sebagai orang yang ramah. Bahkan ia merupakan sosok humoris yang tak cangung berakting di depan kamera. Beberapa kali, Rossi sempat membintangi iklan yang juga pernah disiarluaskan di Indonesia.

Legenda Balap Dunia itu Fans Berat Inter Milan

Sebagai pecinta Inter Milan, Rossi tentu meluangkan waktunya untuk menonton tim idolanya tersebut. Bahkan jika tak ada kesibukan, ia memilih untuk menyaksikan secara langsung I Nerazzurri dari tribun penonton.

Saking cintanya dengan Inter, Rossi sampai mengenal baik para pemain-pemain dari klub asal kota Milan tersebut. Ia pun masih menjalin tali persahabatan dengan Marco Materazzi, mantan pemain Inter dan Timnas Italia yang kini sudah pensiun.



Saat Inter merebut treble winners pada 2010 lalu, Rossi dikabarkan datang ke Stadion Giuseppe Meazza untuk merayakan secara langsung keberhasilan mereka. Ikatan yang begitu dekat tersebut bahkan sempat membuat pihak Inter memberikan selamat pada Rossi yang sukses meraih gelar juara dunia tahun 2009 lalu.

"Ya saya Interisti, Forza Inter. Inter punya pemain yang bagus, aku percaya mereka bisa kembali ke Liga Champions pada musim depan," ungkap Rossi saat mengunjungi Jakarta, Januari 2013 lalu.



Saat ini, Rossi kembali ke pangkuan Yamaha. Berduet bersama Jorge Lorenzo, The Doctor masih berusaha untuk mengejar duo Honda, Marc Marquez dan Dani Pedrosa yang masih memimpin klasemen MotoGP. Meski sulit untuk kembali menyabet titel juara, Rossi tampaknya begitu senang berkendara dengan pabrikan motor asal Jepang tersebut.

"Keberuntungan menjadi bagian dari kesuksesan saya. Tanpa itu, Anda tidak akan bisa sukses. Saya mengetahui apa yang saya inginkan dan saya akan pergi untuk meraih itu. Saya selalu menghabiskan banyak waktu untuk mencoba mengelilingi diri saya dengan orang-orang yang tepat. Orang-orang yang bisa jadi rekan dan membawa saya pada ke suatu tujuan yang sudah saya inginkan," tutur Rossi. (Vin)

Video Terkini