Masa pendaftaran Liga Mahasiswa (LIMA) Basketball season 2013-14 untuk empat conference (wilayah), selain Nusantara Conference resmi ditutup rabu lalu (2/10/13). Total sebanyak 97 tim putra dan putri dari 53 universitas lolos di fase pendaftaran ini. Fase pendaftaran sendiri telah dibuka dalam dua fase dan dimulai sejak awal september lalu.
Jumlah peserta tersebut diperkirakan masih akan bertambah pasalnya Nusantara Conference yang merupakan conference khusus untuk tim-tim universitas yang berasal dari luar pulau Jawa belum dibuka. Pendaftaran Nusantara Conference akan dibuka pada 14 oktober 2013 hingga 30 Januari 2014.
Nusantara Conference tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta, dan akan dimulai pada pertengahan februari, yakni tepat sebelum babak grand final dilaksanakan.
Jumlah peserta tahun ini meningkat pesat dibanding tahun lalu yang diikuti oleh 81 tim dari 45 universitas. Hal tersebut tak lepas dari besarnya minat mahasiswa setelah melihat suksesnya penyelenggaraan kompetisi tahun lalu.
Selain itu, pengembangan LIMA dengan membuka Sub-Conference di dua wilayah sebelumnya yakni Kaskus Central Java DIY Conference (Semarang) dan Big Tv East Java Conference (Malang) turut menambah antusiasme peserta yang di tahun lalu tidak mengikuti kompetisi basket.
Transportasi sebelumnya menjadi kendala bagi beberapa tim di wilayah seperti Malang atau Semarang. Akan tetapi, dengan dibukanya Sub-Conference di dua wilayah tersebut, tim-tim basket dari Malang dan Semarang kini dapat mengikuti babak penyisihan di wilayahnya masing-masing.
Ahmad Adin, manajer tim putra Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang, yang tahun lalu tidak mengikuti kompetisi menyambut baik gagasan tersebut. "Kami sangat antusias dengan dibukanya Sub-Conference di Semarang, dengan bermain di kota sendiri kami berharap bisa tampil maksimal," ujar Adin.
Hal ini diamini pula oleh Fibilia Theodore, manajer tim putri Universitas Ma Chung, Malang. Dengan dibukanya Sub-Conference di kotanya, timnya merasa sangat terbantu. "Dari sisi pendanaan akan terasa sangat berat bila kami harus bertanding di Surabaya, kalau kita bertanding di wilayah sendiri jelas lebih efisien,” jelasnya.
Dibukanya Sub-Conference ini tentunya tak lepas dari visi dan misi LIMA dalam mengembangkan fasilitas olahraga di kampus-kampus di Indonesia. “Kami ingin terus mendorong pembangunan fasilitas olahraga di universitas, sekaligus mengakomodir kesulitan tim-tim Universitas lain yang masih mengalami kendala dari sisi pendanaan dan jarak,” ujar Ryan Gozali, CEO LIMA. (Def)
Jumlah peserta tersebut diperkirakan masih akan bertambah pasalnya Nusantara Conference yang merupakan conference khusus untuk tim-tim universitas yang berasal dari luar pulau Jawa belum dibuka. Pendaftaran Nusantara Conference akan dibuka pada 14 oktober 2013 hingga 30 Januari 2014.
Nusantara Conference tahun ini diselenggarakan di Yogyakarta, dan akan dimulai pada pertengahan februari, yakni tepat sebelum babak grand final dilaksanakan.
Jumlah peserta tahun ini meningkat pesat dibanding tahun lalu yang diikuti oleh 81 tim dari 45 universitas. Hal tersebut tak lepas dari besarnya minat mahasiswa setelah melihat suksesnya penyelenggaraan kompetisi tahun lalu.
Selain itu, pengembangan LIMA dengan membuka Sub-Conference di dua wilayah sebelumnya yakni Kaskus Central Java DIY Conference (Semarang) dan Big Tv East Java Conference (Malang) turut menambah antusiasme peserta yang di tahun lalu tidak mengikuti kompetisi basket.
Transportasi sebelumnya menjadi kendala bagi beberapa tim di wilayah seperti Malang atau Semarang. Akan tetapi, dengan dibukanya Sub-Conference di dua wilayah tersebut, tim-tim basket dari Malang dan Semarang kini dapat mengikuti babak penyisihan di wilayahnya masing-masing.
Ahmad Adin, manajer tim putra Universitas Kristen Satya Wacana, Semarang, yang tahun lalu tidak mengikuti kompetisi menyambut baik gagasan tersebut. "Kami sangat antusias dengan dibukanya Sub-Conference di Semarang, dengan bermain di kota sendiri kami berharap bisa tampil maksimal," ujar Adin.
Hal ini diamini pula oleh Fibilia Theodore, manajer tim putri Universitas Ma Chung, Malang. Dengan dibukanya Sub-Conference di kotanya, timnya merasa sangat terbantu. "Dari sisi pendanaan akan terasa sangat berat bila kami harus bertanding di Surabaya, kalau kita bertanding di wilayah sendiri jelas lebih efisien,” jelasnya.
Dibukanya Sub-Conference ini tentunya tak lepas dari visi dan misi LIMA dalam mengembangkan fasilitas olahraga di kampus-kampus di Indonesia. “Kami ingin terus mendorong pembangunan fasilitas olahraga di universitas, sekaligus mengakomodir kesulitan tim-tim Universitas lain yang masih mengalami kendala dari sisi pendanaan dan jarak,” ujar Ryan Gozali, CEO LIMA. (Def)