Awalnya, turnamen AFC U-19 merupakan agenda tahunan yang digelar Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) sejak 1959. Dalam dua kali penyelenggaraan yang perdana (1959 dan 1960), Malaysia—dulu bernama Malaya—mendapat kehormatan menjadi tuan rumah untuk kali pertama. Kedua turnamen sama-sama dimenangi Korea Selatan (Korsel).
Sejak 1980, turnamen diubah menjadi dua tahunan. Setelah mengalami berbagai perubahan format, kompetisi ini digelar dalam dua babak (stage), sama seperti kompetisi-kompetisi lainnya yang digelar di Benua Asia.
Indonesia sempat dua kali ditunjuk menjadi tuan rumah, yaitu pada edisi ke-26 pada 1990 dan edisi ke-28 empat tahun kemudian. Pada AFC U-19 1990, Korsel tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan tetangga Korea Utara (Korut) lewat adu penalti. Sementara, pada AFC U-19 1994, Syria untuk kali pertama tampil jadi juara setelah di babak pamungkas menundukkan Jepang 2-1.
Kejuaraan AFC U-19 2014 merupakan edisi yang ke-38 kalinya. Sesuai dengan keputusan Komite Organisasi per 25 April 2013, putaran final AFC U-19 akan digelar di Myanmar, 5-22 Oktober 2014. Empat tim teratas bakal menjadi wakil AFC (Asia) di turnamen Piala Dunia U-20 2015 yang dilangsungkan di Selandia Baru, 30 Mei-20 Juni 2015.
Menyusul hasil undian atau drawing yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 April 2013, sebanyak 40 negara peserta berhak tampil di babak kualifikasi dan dibagi ke dalam sembilan (9) grup: Grup A sampai Grup I.
Sembilan negara ditunjuk sebagai tuan rumah, yaitu Qatar (Grup A), Yordania (Grup B), Irak (Grup C), Iran (Grup D), Palestina (Grup E), Malaysia (Grup F), Indonesia (Grup G), Thailand (Grup H), dan China (Grup I). Di Grup G, Timnas Indonesia U-19 akan bersaing dengan tim unggulan Korsel, Laos, dan Filipina.
Dari ke-40 negara yang tampil di fase kualifikasi, sebanyak 16 negara berhak bertanding di putaran final. Ke-16 negara tersebut adalah Myanmar yang lolos otomatis karena bertindak sebagai host, sembilan negara yang tampil sebagai juara grup, dan enam negara yang berpredikat runner-up atau peringkat kedua grup terbaik di babak kualifikasi.(*)
Sejak 1980, turnamen diubah menjadi dua tahunan. Setelah mengalami berbagai perubahan format, kompetisi ini digelar dalam dua babak (stage), sama seperti kompetisi-kompetisi lainnya yang digelar di Benua Asia.
Indonesia sempat dua kali ditunjuk menjadi tuan rumah, yaitu pada edisi ke-26 pada 1990 dan edisi ke-28 empat tahun kemudian. Pada AFC U-19 1990, Korsel tampil sebagai juara setelah di final mengalahkan tetangga Korea Utara (Korut) lewat adu penalti. Sementara, pada AFC U-19 1994, Syria untuk kali pertama tampil jadi juara setelah di babak pamungkas menundukkan Jepang 2-1.
Kejuaraan AFC U-19 2014 merupakan edisi yang ke-38 kalinya. Sesuai dengan keputusan Komite Organisasi per 25 April 2013, putaran final AFC U-19 akan digelar di Myanmar, 5-22 Oktober 2014. Empat tim teratas bakal menjadi wakil AFC (Asia) di turnamen Piala Dunia U-20 2015 yang dilangsungkan di Selandia Baru, 30 Mei-20 Juni 2015.
Menyusul hasil undian atau drawing yang dilaksanakan di Kuala Lumpur, Malaysia, 26 April 2013, sebanyak 40 negara peserta berhak tampil di babak kualifikasi dan dibagi ke dalam sembilan (9) grup: Grup A sampai Grup I.
Sembilan negara ditunjuk sebagai tuan rumah, yaitu Qatar (Grup A), Yordania (Grup B), Irak (Grup C), Iran (Grup D), Palestina (Grup E), Malaysia (Grup F), Indonesia (Grup G), Thailand (Grup H), dan China (Grup I). Di Grup G, Timnas Indonesia U-19 akan bersaing dengan tim unggulan Korsel, Laos, dan Filipina.
Dari ke-40 negara yang tampil di fase kualifikasi, sebanyak 16 negara berhak bertanding di putaran final. Ke-16 negara tersebut adalah Myanmar yang lolos otomatis karena bertindak sebagai host, sembilan negara yang tampil sebagai juara grup, dan enam negara yang berpredikat runner-up atau peringkat kedua grup terbaik di babak kualifikasi.(*)