Rendahnya animo penonton saat Tim Nasional (Timnas) Indonesia kontra Laos dalam Kualifikasi Piala Asia U-19 2014, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, (Selasa, 8/10/13), menjadi sorotan. Pemandangan tersebut berbanding terbalik dengan kondisi di Gelora Delta Sidoarjo dan Stadion Petrokimia Gresik yang menjadi tempat perhelatan ketika Garuda Muda tampil di Piala AFF U-19 2013, bulan lalu.
Kendati demikian, menurut Edhi Prasetyo, Direktur Marketing PSSI, hal tersebut bukan karena harga tiket yang dianggap masyarakat terlalu tinggi. "Ini karena kurang promosi dari media-media. Banyak yang tidak mengatahui kalau pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 dipindahkan ke Jakarta," kata Edhi memberikan alasan ketika dihubungi Liputan6.com via telepon seluler, Rabu (9/10/2013).
Saking kurang promosinya, bahkan menurut Edhi, suporter Persija Jakarta, The Jack, juga tidak mengetahui pertandingan tersebut dipindahkan ke Jakarta. "Ada suporter dari The Jack menghubungi saya dan mengatakan kalau dia tidak tahu pertandingan di pindahkan ke Jakarta," ucap Edhi yang enggan memberitahukan nama suporternya.
Ya, sebelumnya kualifikasi Piala Asia U-19 Grup G ini memang digelar di Gelora Delta Sidoarjo. Namun, sekitar sepekan sebelum pertandingan digelar, PSSI memutuskan pertandingan dipindahkan ke Jakarta. Dengan alasan, khawatir timbulnya masalah ketertiban karena kapasitas stadion yang tidak sebanding dengan jumlah penonton.
"Kalau harga tiket, menurut saya itu relatif dan tidak ada permasalahan di situ," ucap Edhi. "Tetapi menurut kami harga yang kami patok sudah termasuk murah. Yang jelas kami konsisten mengenai harga tiket. Artinya, kami tidak akan menurunkan harga."
Seperti yang diketahui, PSSI mamatok harga tiket 50 ribu sebagai yang termurah, yakni di tribun atas. Kemudian kategori III yang ada di belakang gawang, harganya Rp 100 ribu. Lalu kategori I seharga Rp 250 ribu, VIP Barat Rp 500 ribu dan VVIP Rp 1 juta.
Menurut Edhi, laga melawan Laos setidaknya bisa menjadi promosi, sehingga masyarakat mengetahui kalau Kualifikasi Piala Asia U-19 2014 berlangsung di Jakarta. "Kita berdoa saja, semoga di pertandingan kedua nanti, stadion akan penuh," ucap Edhi. (Ary)
Kendati demikian, menurut Edhi Prasetyo, Direktur Marketing PSSI, hal tersebut bukan karena harga tiket yang dianggap masyarakat terlalu tinggi. "Ini karena kurang promosi dari media-media. Banyak yang tidak mengatahui kalau pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 dipindahkan ke Jakarta," kata Edhi memberikan alasan ketika dihubungi Liputan6.com via telepon seluler, Rabu (9/10/2013).
Saking kurang promosinya, bahkan menurut Edhi, suporter Persija Jakarta, The Jack, juga tidak mengetahui pertandingan tersebut dipindahkan ke Jakarta. "Ada suporter dari The Jack menghubungi saya dan mengatakan kalau dia tidak tahu pertandingan di pindahkan ke Jakarta," ucap Edhi yang enggan memberitahukan nama suporternya.
Ya, sebelumnya kualifikasi Piala Asia U-19 Grup G ini memang digelar di Gelora Delta Sidoarjo. Namun, sekitar sepekan sebelum pertandingan digelar, PSSI memutuskan pertandingan dipindahkan ke Jakarta. Dengan alasan, khawatir timbulnya masalah ketertiban karena kapasitas stadion yang tidak sebanding dengan jumlah penonton.
"Kalau harga tiket, menurut saya itu relatif dan tidak ada permasalahan di situ," ucap Edhi. "Tetapi menurut kami harga yang kami patok sudah termasuk murah. Yang jelas kami konsisten mengenai harga tiket. Artinya, kami tidak akan menurunkan harga."
Seperti yang diketahui, PSSI mamatok harga tiket 50 ribu sebagai yang termurah, yakni di tribun atas. Kemudian kategori III yang ada di belakang gawang, harganya Rp 100 ribu. Lalu kategori I seharga Rp 250 ribu, VIP Barat Rp 500 ribu dan VVIP Rp 1 juta.
Menurut Edhi, laga melawan Laos setidaknya bisa menjadi promosi, sehingga masyarakat mengetahui kalau Kualifikasi Piala Asia U-19 2014 berlangsung di Jakarta. "Kita berdoa saja, semoga di pertandingan kedua nanti, stadion akan penuh," ucap Edhi. (Ary)