Direktur Marketing Edhi Prasetyo mengaku sepinya penonton di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, saat berlangsung laga perdana Grup G kualifikasi Piala Asia U-19 2014, Selasa 8 Oktober malam, membuat PSSI merugi. Edhi menjelaskan, pertandingan hari perdana hanya disaksikan sekitar 11 ribu penonton. Setelah diakumulasikan, total penerimaan PSSI cuma sebesar Rp 250 juta.
"Meski rugi, tapi tidak masalah karena prinsip kami membina sepakbola bukan mencari untung," ucap Edhi, seperti dilansir Goal.com.
Laga perdana kualifikasi Piala Asia U-19, kemarin malam, mempertandingkan Korea Selatan melawan Filipina, dan Indonesia kontra Laos. Menurut Edhi, tiket pertandingan berbayar hanya laku sebanyak 4.019 lembar dari 60.300 tiket yang disediakan. Sedangkan untuk tiket tidak berbayar disediakan 6.759 lembar tiket, tapi tidak semua mengambil jatah tersebut.
Sebelumnya, kepada Liputan6.com, Rabu (9/10/2013), Edhi membantah sepinya penonton bukan karena harga tiket yang dianggap masyarakat terlalu tinggi.
"Ini karena kurang promosi dari media-media. Banyak yang tidak mengetahui kalau pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 dipindahkan ke Jakarta," kata Edhi.
Karena itu, Edhi pun berharap untuk laga-laga selanjutnya stadion bisa dipenuhi penonton. Namun, kata Edhi, sulit bagi pihaknya untuk menurunkan harga tiket pertandingan.
"Soal harga, kami nilai sudah murah kok. Jika dibanding pertandingan Indonesia melawan China. Tidak mungkin kami turunkan harganya, karena bisa mengubah semua perizinan. Harga tersebut sudah tetap hingga akhir," ujar Edhi.
Berdasarkan daftar harga yang dirilis PSSI, untuk tiket kelas VVIP dihargai Rp1 juta, VIP Barat Rp 500 ribu, VIP Timur dan kategori satu Rp 250 ribu, kategori dua Rp 200 ribu, kategori tiga Rp 100 ribu, dan kategori empat Rp 50 ribu. (Vin)
"Meski rugi, tapi tidak masalah karena prinsip kami membina sepakbola bukan mencari untung," ucap Edhi, seperti dilansir Goal.com.
Laga perdana kualifikasi Piala Asia U-19, kemarin malam, mempertandingkan Korea Selatan melawan Filipina, dan Indonesia kontra Laos. Menurut Edhi, tiket pertandingan berbayar hanya laku sebanyak 4.019 lembar dari 60.300 tiket yang disediakan. Sedangkan untuk tiket tidak berbayar disediakan 6.759 lembar tiket, tapi tidak semua mengambil jatah tersebut.
Sebelumnya, kepada Liputan6.com, Rabu (9/10/2013), Edhi membantah sepinya penonton bukan karena harga tiket yang dianggap masyarakat terlalu tinggi.
"Ini karena kurang promosi dari media-media. Banyak yang tidak mengetahui kalau pertandingan kualifikasi Piala Asia U-19 dipindahkan ke Jakarta," kata Edhi.
Karena itu, Edhi pun berharap untuk laga-laga selanjutnya stadion bisa dipenuhi penonton. Namun, kata Edhi, sulit bagi pihaknya untuk menurunkan harga tiket pertandingan.
"Soal harga, kami nilai sudah murah kok. Jika dibanding pertandingan Indonesia melawan China. Tidak mungkin kami turunkan harganya, karena bisa mengubah semua perizinan. Harga tersebut sudah tetap hingga akhir," ujar Edhi.
Berdasarkan daftar harga yang dirilis PSSI, untuk tiket kelas VVIP dihargai Rp1 juta, VIP Barat Rp 500 ribu, VIP Timur dan kategori satu Rp 250 ribu, kategori dua Rp 200 ribu, kategori tiga Rp 100 ribu, dan kategori empat Rp 50 ribu. (Vin)