Sepekan terakhir ini, pecinta sepakbola Tanah Air seolah dibuat terkesima dengan sosok pemain bernama Evan Dimas Darmono. Bersama skuat Garuda Jaya, Evan Dimas bermain sebagai gelandang sekaligus menjabat kapten tim.
Setelah membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013 dan menjadi nomor satu di Asia Tenggara, pemain Persebaya 1927 tersebut sukses mengantarkan Indonesia ke Piala Asia di Myanmar pada tahun 2014.
Siapakah Evan Dimas? Ia adalah putra Surabaya yang lahir dari pasangan Condro Permono dan Ana. Tahun 2012, ia terpilih masuk ke skuat sepakbola Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Pekanbaru.
Pada level tim nasional, ia memulai karirnya di tingkat U-17 sekaligus menyandang ban kapten. Pada tahun 2012, dia mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong.
Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk The Chance yang disponsori salah satu apparel terkenal. Ia satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.
Namun ternyata Evan Dimas sempat berniat berhenti menggapai mimpinya menjadi seorang pesepakbola. Awal merintis ilmu olah si kulit bundar dirasa cukup memberatkan oleh Evan yang saat itu masih berusia 12 tahun.
Jauhnya jarak rumah dengan tempat ia menimba ilmu di SSB Sasana Bakti membuat Evan Dimas mulai sering terlambat latihan. Dia juga tidak enak hati karena selalu numpang kepada temannya untuk menuju SSB Sasana Bakti.
Evan akhirnya memutuskan untuk tak melanjutkan belajar di Sasana Bakti. Tak mau jauh dari sepakbola, Evan membujuk ibunya agar dirinya boleh pindah ke SSB Mitra Surabaya yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya.
Karier Evan bersama Mitra Surabaya kemudian meroket hingga akhirnya berhasil mendapat kesempatan mengikuti seleksi bersama Persebaya U-15 dan Medco Jatim U-15. Evan berhasil lolos di kedua klub tersebut.
Memiliki skill dan visi bermain yang bagus membuat karier Evan Dimas terus melejit hingga akhirnya membawa Indonesia berlaga di Piala Asia. Pemain 18 tahun ini digadang-gandang menjadi calon bintang masa depan Merah Putih. (berbagai sumber)
Setelah membawa Timnas U-19 menjuarai Piala AFF 2013 dan menjadi nomor satu di Asia Tenggara, pemain Persebaya 1927 tersebut sukses mengantarkan Indonesia ke Piala Asia di Myanmar pada tahun 2014.
Siapakah Evan Dimas? Ia adalah putra Surabaya yang lahir dari pasangan Condro Permono dan Ana. Tahun 2012, ia terpilih masuk ke skuat sepakbola Jawa Timur di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) 2012 Pekanbaru.
Pada level tim nasional, ia memulai karirnya di tingkat U-17 sekaligus menyandang ban kapten. Pada tahun 2012, dia mengantarkan Garuda Muda menjuarai turnamen HKFA International Youth Invitation di Hongkong.
Ia juga merupakan wakil Indonesia dalam ajang pencarian bakat bertajuk The Chance yang disponsori salah satu apparel terkenal. Ia satu dari 100 anak yang beruntung bisa dilatih mantan pelatih Barcelona Pep Guardiola.
Namun ternyata Evan Dimas sempat berniat berhenti menggapai mimpinya menjadi seorang pesepakbola. Awal merintis ilmu olah si kulit bundar dirasa cukup memberatkan oleh Evan yang saat itu masih berusia 12 tahun.
Jauhnya jarak rumah dengan tempat ia menimba ilmu di SSB Sasana Bakti membuat Evan Dimas mulai sering terlambat latihan. Dia juga tidak enak hati karena selalu numpang kepada temannya untuk menuju SSB Sasana Bakti.
Evan akhirnya memutuskan untuk tak melanjutkan belajar di Sasana Bakti. Tak mau jauh dari sepakbola, Evan membujuk ibunya agar dirinya boleh pindah ke SSB Mitra Surabaya yang lokasinya tidak jauh dari kediamannya.
Karier Evan bersama Mitra Surabaya kemudian meroket hingga akhirnya berhasil mendapat kesempatan mengikuti seleksi bersama Persebaya U-15 dan Medco Jatim U-15. Evan berhasil lolos di kedua klub tersebut.
Memiliki skill dan visi bermain yang bagus membuat karier Evan Dimas terus melejit hingga akhirnya membawa Indonesia berlaga di Piala Asia. Pemain 18 tahun ini digadang-gandang menjadi calon bintang masa depan Merah Putih. (berbagai sumber)