Sukses

Spanyol vs Georgia: Menjawab Kritikan Del Bosque

Spanyol adalah tim dengan pertahanan terkuat di kualifikasi Piala Dunia zona Eropa.

Spanyol memang tampil sempurna sepanjang kualifikasi Piala Dunia grup I meski satu grup dengan tim kuat seperti Prancis dan Finlandia. Ketika menjamu Georgia, Rabu (16/10/13) dini hari WIB, Spanyol hanya membutuhkan satu poin untuk lolos ke Piala Dunia.

Namun, ini ternyata tak membuat pelatih Spanyol, Vicente Del Bosque terkesima. Utamanya untuk penampilan Spanyol di empat laga terakhir."Laga tadi seperti mengulang laga sebelumnya," kata Del Bosque seusai Spanyol menang 2-1 atas Belarusia, Sabtu (12/10/13) lalu.

"Laga melawan Finlandia (September), Georgia (tahun lalu) dan Belarusia seperti foto kopi laga ini. Kami susah payah dan baru mencetak gol di 15 menit babak kedua tapi kami puas.

Georgia pun bukan tanpa potensi untuk menyulitkan. Terlihat pada pertemuan pertama dimana Spanyol hanya mampu menang 1-0 di laga tersebut. Gol tunggal dicetak oleh Roberto Soldado di menit-menit akhir. Tapi, dengan target maksimal rebut satu poin, pemain Spanyol diharapkan bisa tampil lepas.

Lebih dari itu, Spanyol diharapkan bisa membombardir gawang Georgia. Inilah barangkali yang diinginkan Del Bosque: gol banyak, cepat dan tak bertele-tele. Sama dengan harapanya terkait lolos secepatnya ke Piala Dunia.

"Kami berharap bisa memuncaki klasemen sehingga tiket Piala Dunia bisa kami genggam," katanya. "Kami sudah melewati masa sulit ketika melawan Prancis di Calderon dan Finlandia di Gijon. Georgia memang bukan Inggris atau Italia, tapi kami harus selesaikan pekerjaan kami. Saya tidak bisa tenang, meski tinggal selangkah lagi."

Del Bosque bisa berbangga karena Spanyol kini tercatat sebagai negara dengan pertahanan paling kuat. Terbukti, Spanyol hanya kebobolan 3 gol saja dari 7 laga kualifikasi yang sudah dilewati. Hanya Belgia yang mampu menyamai catatan Spanyol ini.

Jelas, ini tentu akan menjadi kesulitan tersendiri bagi Georgia. Meski demikian tim besutan Temuri Ketsbaia ini kemungkinan akan bermain total bertahan plus serangan dari serangan balik. Bek kiri Spanyol, Nacho Monreal bisa memprediksi kecenderungan strategi bertahan Georgia.

"Di atas kertas, jalan pertandingan akan tetap sama. Di Georgia, mereka sudah tunjukkan kekompakan mereka. Bahkan kalau perlu 11 pemain berada di belakang untuk mempertahankan gawang," jelas pemain yang merumput bersama Arsenal ini.  

Sementara itu, Ketsbaia mengakui sulit untuk mengalahkan Spanyol. "Mereka tim yang memenangkan segalanya dalam enam tahun terakhir. Saya tak tahu bagaimana rasanya bisa mengalahkan juara dunia. Tapi hasil imbang cukup realistis," tuturnya.(Berbagai Sumber/Def)